Secuil Cerita tentang Syaikh Hasan Syafi’i dan Ibnu Taimiyah

 Secuil Cerita tentang Syaikh Hasan Syafi’i dan Ibnu Taimiyah

Ibnu Taimiyah, Antara Muhib (Pecinta) dan Mubghidh (Pembenci) (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Syaikh Hasan Syafi’i dan Ibnu Taimiyah merupakan dua tokoh ulama yang alim. Inilah secuil cerita mengenai kedua tokoh ulama tersebut.
Tulisan seseorang seringkali lebih matang seiring berlalunya waktu. Waktu muda memuji, bisa jadi waktu sepuh malah mengkritik setelah membaca lebih banyak.
Ada banyak contoh yang dapat disebutkan, dan salah satunya adalah Syaikh Hasan Syafi’i al-Azhari.
Dulu sekali sewaktu masih muda beliau sempat memuji-muji Syaikh Ibnu Taimiyah dalam karyanya yang membahas tentang pemikiran Imam al-Amidi.
Beberapa Wahabi kegirangan dengan itu dan menjadikannya sebagai hujjah membela keyakinan mereka, bahkan menyebut Syaikh Hasan sebagai orang yang inshaf sebab karya itu.
Usut punya usut, murid-murid beliau bersaksi bahwa tulisan gurunya di saat muda itu adalah akibat harus berkompromi dengan promotornya.
Ini dapat dimaklumi oleh para penulis tugas akhir. Saya mendengar ini langsung dari murid langsung beliau.
Seiring waktu, beliau menulis lagi tentang Ibnu Taimiyah dan menyampaikan kritik yang tajam akibat kecenderungannya membela akidah tajsim.
Kritiknya dapat dilihat dalam buku terbaru beliau yang terbit beberapa tahun lalu yang berjudul ad-Durrah al-Kalamiyah. Inilah pendapat sebenarnya dari beliau yang bisa dijadikan hujjah.
Demikian cerita tentang Syaikh Hasan Syafi’i dan Ibnu Taimiyah. Semoga dapat diambil ibrah dari cerita tersebut. Wallahu a’lam bisshowab. []

Abdul Wahab Ahmad

Ketua Prodi Hukum Pidana Islam UIN KHAS Penulis Buku dan Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Pengurus Wilayah LBM Jawa Timur.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *