Sebut Muslim adalah Setan, Seorang Pendeta Hindu Ditangkap

 Sebut Muslim adalah Setan, Seorang Pendeta Hindu Ditangkap

Pemimpin Hindu Ekstremis di Kanada Dukung Pembunuhan Muslim India (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Seorang pendeta Hindu, Yati Narsinghanand Saraswati, ditangkap karena pidatonya yang mengandung ujaran kebencian. Ujaran kebencian ditujukan terhadap kelompok muslim di India Desember lalu.

Menurut penuturan kepala kuil kuat Dasna Devi, ada beberapa pemimpin Hindu sayap kanan yang mengeluarkan pernyataan. Statement itu berisi tentang ujaran kebencian dan menyerukan kekerasan terhadap Muslim.

Video dari acara tersebut menyebar dengan cepat di media sosial. Akhirnya memicu reaksi dari berbagai pihak sehingga ada yang mengeluarkan surat terbuka kepada Perdana Menteri Narendra Modi dan pengaduan polisi. Mahkamah Agung sedang mendengarkan petisi yang menuntut penyelidikan independen atas peristiwa tersebut.

Dilansir dari BBC, Jumat (21/01), Narsinghanand dikenal seorang yang kontroversial. Selama berbulan-bulan, dia dituduh membuat pernyataan yang sangat ofensif terhadap perempuan dan minoritas. Video-videonya ditonton jutaan orang di belahan dunia di media sosial, melahirkan pasukan pengikut sayap kanan.

Dia dilaporkan karena pernyataannya yang kontroversial dengan menyebut Muslim sebagai “setan”, mengancam akan “melenyapkan” mereka dan mengatakan dia berusaha untuk menciptakan India “bebas dari Islam”. Pada bulan September, polisi di UP mendaftarkan tiga kasus terhadapnya karena diduga menghina wanita setelah video dia menggambarkan politisi wanita sebagai simpanan rekan pria mereka menjadi viral.

Narsinghanand sudah menghadapi dakwaan dalam lebih dari 20 kasus berbeda. Menurut pengacaranya, Maa Chetnanand Saraswati, yang juga seorang pendeta di kuil Dasna Devi.

Dari keterangan Polisi saat dimintai BBC, Narsinghanand sudah meengantongi beberapa tuduhan. Di antara tuduhan itu termasuk percobaan pembunuhan, bersekongkol bunuh diri, dan dacoity (bandit). Chetnanand mengatakan kasus-kasus itu bermotif politik.

Ajudan dekat Narsinghanand dan “orang kepercayaan” Anil Yadav mengatakan kasus-kasus itu “seperti perhiasan kami. Itu tidak masalah”.

Ketika BBC bertanya kepada Narsinghanand tentang tuduhan ujaran kebencian, dia menjadi gelisah dan membuang mikrofonnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *