Sebuah Aplikasi untuk Perangi Islamofobia Diluncurkan di Kanada
Sebuah Aplikasi untuk Perangi Islamofobia Diluncurkan di Kanada (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Sebuah lembaga nasional telah meluncurkan aplikasi seluler baru untuk membantu Muslim Kanada melaporkan insiden Islamofobia di tengah meningkatnya kejahatan rasial setelah pertikaian antara kelompok perlawanan dan rezim Israel.
Aplikasi tersebut, yang disebut IMIRT (Islamophobia-Motivated Incident Reporting Tool), hadir di tengah meningkatnya serangan kekerasan terhadap umat Islam di seluruh negeri, menyusul perang Israel-Hamas yang dimulai lebih dari 100 hari yang lalu, Toronto City News melaporkan pada hari Sabtu.
Imam Ibrahim Hindy dari Dar Al-Tawheed Islamic Centre, yang mengembangkan aplikasi tersebut dengan dukungan dari Canadian Race Relations Foundation dan Dewan Nasional Muslim Kanada, mengatakan bahwa aplikasi tersebut akan mengatasi masalah kurangnya pelaporan.
Dia mengatakan aplikasi ini akan memungkinkan umat Islam dengan mudah melaporkan setiap insiden kebencian atau diskriminasi melalui ponsel mereka, tanpa harus melapor ke polisi jika mereka merasa tidak nyaman.
Amira Elghawaby, perwakilan Kanada untuk memerangi Islamofobia, memuji aplikasi tersebut sebagai langkah yang sangat baik yang akan mendorong lebih banyak korban kebencian untuk melapor.
“Jadi memiliki aplikasi pihak ketiga yang membuat orang merasa lebih nyaman untuk melapor sangatlah penting.”
Mohammed Hashim, direktur eksekutif Canadian Race Relations Foundation mengatakan penerapan ini bukan hanya tentang jumlah, namun juga cara untuk meningkatkan keselamatan dalam komunitas.
“Aplikasi ini diharapkan dapat memberi kita gambaran-gambaran yang lebih baik tentang di mana insiden terjadi sehingga kita dapat menemukan tren dan dapat menyoroti hal tersebut ketika melakukan percakapan dengan penegak hukum atau dengan komunitas itu sendiri.”
Peluncuran aplikasi ini bertepatan dengan lonjakan insiden di Toronto, di mana polisi telah melakukan 54 penangkapan dan 117 tahanan dakwaan antara tanggal 7 Oktober 2023 hingga 10 Januari 2024.
Polisi juga telah menerima lebih dari 145 kiriman web sejak peluncuran Formulir Web Grafiti Kebencian. []
