Sebanyak 1.400 Akun WhatsApp Diretas Oleh Israel
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – WhatsApp angkat suara setelah sebanyak 1.400 akun milik pelanggannya diretas oleh sebuah perusahaan spyware asal Israel bernama NSO Group Technologies.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Senin, 4 Mei 2020, pihak WhatsApp menyebut NSO Group Technologies melakukan peretasan tersebut lewat software-nya, Pegasus.
Adapun sebanyak 1.400 akun WhatsApp yang telah diretas oleh perusahaan spyware asal Israel itu antara lain WhatsApp milik pejabat senior pemerintah, jurnalis, dan aktivis hak asasi manusia (HAM).
Untuk itu, WhatsApp meminta NSO Group bertanggung jawab dalam pelanggaran HAM yang serius kali ini. Karena mereka juga melakukan peretasan terhadap sejumlah jurnalis India dan pemberontak Rwanda.
Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan pekan lalu, WhatsApp mengatakan bagaimana Pegasus digunakan untuk meretas 1.400 pengguna tahun lalu. Server tersebut dikendalikan oleh NSO Group dan bukan klien pemerintah.
“WhatsApp mengatakan bahwa korban peretasan menerima panggilan telepon menggunakan aplikasi pengiriman pesan, dan terinfeksi dengan Pegasus. Kemudian, NSO menggunakan jaringan komputer untuk memantau dan memperbarui Pegasus setelah ditanam di perangkat ponsel pengguna,” tulis CNBC Indonesia mengutip dari The Guardian.
Sebagai informasi NSO Group Technologies adalah perusahaan teknologi Israel yang mengembangkan spyware Pegasus. Dengan spyware ini, memungkinkan pengawasan jarak jauh terhadap smartphone.
Perusahaan ini didirikan pada 2010 oleh Niv Carmi, Omri Lavie, dan Shalev Hulio dan mempekerjakan hampir 500 orang pada 2017, dan berbasis di Herzliya, dekat Tel Aviv.