Sebaik-baiknya Manusia
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
khoirunnas anfa’uhum linnas
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).
HIDAYATUNA.COM – Hadis ini tentu sudah sangat familiar ditelinga pembaca karena telah banyak disampaikan oleh para mubaligh dalam berbagai kesempatan.
Kemanfaatan yang dimaksud tentulah sesuai porsi dan kesanggupan masing-masing orang. Begitu juga dangan bentuk dan ukurannya boleh saja berbeda-beda.
Hadis tersebut menjadi gambaran nyata bagaimana Islam mengedepankan untuk saling tolong-menolong. Islam menganjurkan pemeluknya agar tidak bergantung dengan orang lain, justru harus menjadi penolong (pemberi manfaat).
Jauh berbeda dengan kesalahfahaman dan anggapan sebagian besar orang di Barat bahawa Islam mebawa permusuhan. Kekeliruan anggapan yang demikian tentu saja harus segera dibenahi, bukan dengan cara mengutuk atau marah akan tetapi menunjukkan akhlak Islam.
Umat Islam sudah selayaknya menjadi juru selamat bagi sesama manusia. Tidak malah sebaliknya terjerumus dalam pertikaian dan kebencian dengan sudaranya sendiri.
Cara Sederhana Menjadi Bermanfaat
Jika dewasa ini ditemui orang, kelompok atau golongan mengatasnamakan Islam tapi justru menimbulkan katakutan dan menyulut permusuhan tentu patut dipertanyakan keislamannya.
Memberi manfaat saja tidak bisa kok malah mengajak untuk bermusuhan. Apalagi yang dipersoalkan persoalan duniawi semata, misalnya berbeda pandangan atau mungkin berbeda pilihan politik.
Kembali pada persoalan memberi manfaat sebenarnya sederhana. Jika dia pedagang berdaganglah dengan jujur. Ia membantu saudaranya dalam menyediakan kebutuhan sehingga tidak kebingungan dalam menyediakan kebutuhan bagi keluarganya. Seorang PNS umpamanya, haruslah bekerja sungguh-sungguh sesuai tugasnya dan melayani masyarakat dengan baik.
Guru memberi manfaat dengan membekali ilmu kepada anak bangsa. Ulama mendidik masyarakat dengan nilai-nilai spiritual dan melanjutkan dakwah Nabi menyempurnakan Akhlak. Pejabat dan politisi menjalankan pemerintahan serta membuat undang-undang dengan tujuan mensejahterakan rakyat.
Jika semua orang memiliki pemahaman bahwa pentingnya hidup didunia adalah menebarkan manfaat pada sesame. Hakikat kekhalifahan manusia merupakan pelaksanaan tugas dari Allah yang Mahamemberi.
Cukuplah tiap orang menjalankan fitrah hidupnya dengan baik dan lurus. Sudah pasti akan memberi manfaat berarti juga telah menjalankan perintah agama dan sunah Nabi. Mari memulai dan membiasakan memberi manfaat dari diri sendiri.