Sayyidah Khadijah Sosok Teladan bagi Gerakan Perempuan Kekinian
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Katib Syuriyah PBNU H Hilmy Muhammad menyebut sayyidah Khadijah merupakan sosok teladan bagi gerakan perempuan.
Hal itu disampaikan saat peluncuran dan bedah buku Gerakan Perempuan Islam Moderat: Sejarah PW Fatayat NU DIY, Sabtu (19/3), berlokasi di Aula Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
Kiai yang lebih sering disapa Gus Hilmy itu menyebut ada empat alasan Sayyidah Khodijah disebut sebagai sosok teladan bagi gerakan perempuan saat ini.
“Pertama, landasan pergerakan Islam berdasarkan keimanan. Nabi Muhammad mensifati Sayyidah Khadijah di antaranya Allah swt tidak akan memberi ganti saya (Nabi saw) perempuan yang lebih baik dari Khadijah. Karena ia menjadi orang pertama beriman kepada Nabi Muhammad saw,” kata Gus Hilmy, dilansir dari NU Online, Senin (21/03/2022).
Kedua, Sayyidah Khadijah mempercayai Nabi Muhammad Saw ketika semua orang mendesaknya. Maknanya, kata Gus Hilmy, gerakan perempuan harus dilaksanakan dengan tetap menjaga integritas sebagai perempuan muslimah.
Ketiga, Sayyidah Khadijah mau membantu Rasulullah saw dengan hartanya ketika semua orang menolak, bahkan melakukan embargo. Artinya, lanjut Gus Hilmy, gerakan perempuan harus bisa bekerja sama dan kolaborasi dengan siapa saja yang mendukung tujuan dan program.
Keempat, Sayyidah Khadijah memberikan keturunan. Gerakan perempuan dalam hal ini Fatayat NU tidak lupa akan jati diri atau fitrahnya sebagai seorang perempuan.
“Jadi, dasar gerakan perempuan yakni keimanan, integritas, kemauan untuk bekerja sama. Dan tidak melupakan fitrahnya sebagai perempuan,” ujar cucu Rais ‘Aam PBNU 1981-1984 KH Ali Maksum ini.
“Dan kita bisa melihat suksesnya para perempuan berdasarkan apa yang menjadi landscape gerakan perempuan Islam di Indonesia. Khususnya di Fatayat NU yang menjadi teladan kita semua,” tegasnya.