SAS Dibuat Malu Taliban Atas Eksekusi Pasukan CF333 Afghanistan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Seorang sniper dari pasukan khusus CF333 Afghanistan yang dilatih militer Inggris, dieksekusi oleh pemerintah Taliban. Atas tindakan itu, tentara komando Special Air Service (SAS) yang mendidiknya dibuat merasa malu karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Salah satu tentara SAS mengatakan dia “malu” dengan keputusan untuk mundur tanpa memastikan pasukan yang bekerja erat dengan pasukan khusus Inggris akan aman.
Selama misi militer NATO selama 20 tahun di Afghanistan, SAS menjadi salah satu pelatih pasukan khusus di negara tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa SAS merupakan bagian dari pasukan khusus Inggris.
Mereka banyak melakukan operasi di luar negeri. Salah satunya adalah di Afghanistan.
Dilansir dari Sindonews, pasukan komando SAS mengatakan sejumlah besar pasukan khusus Afghanistan dan polisi anti-teror telah tewas di tangan Taliban. Hal itu terjadi sejak penarikan tentara Inggris dan Amerika bulan lalu dari Afghanistan.
“Sumber-sumber militer Inggris mengatakan beberapa perwira senior SAS yang tidak ditugaskan telah memberi tahu atasannya bahwa ada “pelalaian tugas”,” tulis laporan tersebut dilansir Senin (20/9/2021).
Seorang sumber militer yang tak disebutkan namanya mengatakan SAS menerima banyak permohonan di WhatsApp dari pasukan khusus Afghanistan. Mereka meminta bantuan agar bisa dilindungi dari kejaran Taliban.
“Saya mendapat beberapa pesan dari tentara yang bekerja dengan saya. Satu pesan mengatakan sesuatu seperti, ‘Di mana Anda? Mengapa Anda meninggalkan kami?’. Yang lain berkata, ‘Kirim bantuan’,” jelasnya.
“Saya tidak percaya kita baru saja meninggalkan mereka. Ini benar-benar memalukan. Mereka adalah individu yang sangat berani dan cakap. Mereka tidak akan bertahan—Taliban tahu di mana mereka tinggal dan di mana keluarga mereka tinggal,” ungkapnya.