Santripreneur Gelar Santripreneur Camp 2022

 Santripreneur Gelar Santripreneur Camp 2022

Perihal Nama dan Gelar (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Santripreneur Indonesia merupakan gerakan pengembangan wirausaha untuk para santri. Hal itu dijelaskan Pendiri dan pembina Santripreneur Indonesia, KH Ahmad Sugeng Utomo (Gus Ut).

Untuk itu pihaknya menggelar acara Santripreneur Camp 2022 Batch 4, di Bogor. Menurut Gus Ut, ini merupakan pelatihan kewirausahaan berbentuk camping dan wisata alam yang bertujuan untuk melatih jiwa kewirausahaan santri di Indonesia.

Santripreneur Camp ini telah berjalan sejak 2019. Sejak dimulai, program yang fokus pada pelatihan leadership, enterpreneurship dan digital marketing ini telah diikuti sebanyak 2.500 santri dari seluruh Indonesia.

“Kami berkomitmen, dalam beberapa tahun mendatang, Santripreneur akan mampu mendukung program pemerintah. Dalam mewujudkan peningkatan jumlah entrepreneur di Indonesia, dari 3% menjadi 10%,” kata Gus Ut dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (29/06/2022).

Ia mengatakan, di tahun 2022, Santripreneur menggelar Santripreneur Camp di 8 kota. Pada 2019 di 6 kota. Sedangkan di 2021 digelar di 3 kota. Di tahun 2020 program ini sempat vakum karena covid-19.

Mencetak Calon Pengusaha Santri

Hingga saat ini, lanjut Gus Ut, Santripreneur telah berhasil mencetak ribuan calon pengusaha santri yang tersebar di Indonesia. Para santri tersebut tidak hanya diberi bekal teori, melainkan juga pelatihan.

“Para santri tidak hanya diberikan pelatihan, melainkan juga kita fasilitasi dalam hal pembiayaan, produksi. Hingga pemasaran agar bisa kompetitif dan mampu bersaing dengan produk lain di luar sana,” kata Gus Ut.

Santripreneur Camp ini rata-rata diikuti oleh santri yang sedang belajar atau sudah lulus dari pondok pesantren dengan usia 17 – 27 tahun. Selain di Bogor, Santripreneur Camp ini juga telah dilaksanakan di sejumlah kota. Antara lain Yogyakarta, Sumedang, Malang, Semarang, Medan, Makassar, Mojokerto, Salatiga, Tuban, Lombok, dan Aceh.

“Kita berharap, santri yang berjumlah jutaan di Indonesia ini nantinya menjadi santri yang produktif, kreatif, dan mampu membuka lapangan usaha bagi dirinya dan orang lain. Sehingga mampu menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi di Indonesia karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Begitu juga dengan santri pengusaha,” tandasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *