Sambut Tahun Baru Muharram: Ini 10 Tahapan Penggantian Kiswah Ka’bah

 Sambut Tahun Baru Muharram: Ini 10 Tahapan Penggantian Kiswah Ka’bah

Siapa Kabilah Pertama yang Dipercaya Mengurus Ka’bah? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Makkah – Saat tahun baru Islam dimulai, Kiswa atau Kiswah baru siap menutupi Ka’bah, situs yang paling dihormati oleh umat muslim.

Kiswa atau kiswah adalah kain brokat hitam yang menutupi Ka’bah, bangunan berbentuk kubus yang menjadi tempat berduyun-duyun jutaan muslim ke Mekkah setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji. Ka’bah juga menjadi arah sholat bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Kiswa, yang berwarna hitam, adalah mahakarya dan pengabdian. Itu terbuat dari 670 kilogram sutra mentah, diwarnai hitam legam dan hijau zamrud.

Itu disulam dengan benang berlapis emas yang membentuk ayat-ayat Alquran dan motif Islami.

Sulamannya sendiri menggunakan 120kg benang emas dan 100kg benang perak. Kiswah juga memiliki ikat pinggang yang membungkus Ka’bah, terbuat dari enam lembar kain bertuliskan ayat-ayat Alquran.

Inilah 10 Tahap Persiapan Kiswah Ka’bah

Proses yang terjadi menjelang awal Muharram ini melibatkan 10 tahapan, diawali dengan desalinasi kain.

Selama tahap ini, suhu air yang digunakan untuk mencuci sutra Kiswa ditentukan.

Langkah kedua terdiri dari mencuci kain pada suhu tinggi untuk menghilangkan lapisan pelindung lilin, diikuti dengan mewarnai bagian luar Kiswah yang hitam dan bagian dalam berwarna hijau yang dikenal sebagai Kamar Nabi.

Fase ketiga berfokus pada kontrol kualitas, di mana sampel acak diambil dari kain sebelum dan sesudah pencelupan.

Langkah ini diikuti oleh langkah keempat penenunan otomatis, yang mencakup lebih dari 9.900 benang per meter sutera.

Langkah kelima melibatkan pencetakan ayat-ayat Alquran di sabuk Ka’bah, dan langkah keenam melibatkan sulaman manual.

Pada tahap ketujuh, ayat-ayat Alquran dan prasasti disulam menggunakan benang kawat perak berlapis emas, sedangkan pada tahap kedelapan, kualitasnya diperiksa untuk memastikan standar tertinggi.

Para pekerja merakit Kiswa pada tahap kesembilan, dan langkah terakhir melibatkan penggantian Kiswa lama dengan yang baru.

Bagaimana dengan Kiswah Tua yang Sebelumnya Terpasang?

Kiswah secara tradisional diubah pada hari kesembilan Dhu al-Hijjah, bertepatan dengan hari keberangkatan peziarah muslim ke dataran Gunung Arafat selama ziarah haji.

Namun, ini adalah tahun kedua otoritas Saudi memutuskan untuk menunda acara tersebut hingga Muharram.

Kiswa lama tidak dibuang atau disia-siakan. Melainkan dihapus, dipotong kecil-kecil, dan diberikan sebagai hadiah kepada individu dan organisasi yang menghargai makna religius dan historisnya.

Beberapa potongan juga dikirim ke berbagai negara Muslim sebagai hadiah.

Penggantian kiswah merupakan ritual suci yang melambangkan pembaharuan iman dan pengabdian jutaan umat Islam.

Hal tersebut merupakan bukti keindahan dan keagungan Islam dan situsnya yang paling suci, Ka’bah. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *