Salat Ibadah yang Paling Disukai Mualaf?

 Salat Ibadah yang Paling Disukai Mualaf?

Hadits Menggerak-gerakkan Telunjuk Ketika Tasyahud (Sebuah Kajian atas Hadits Syadz) (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Menjadi mualaf berarti mengakui keagungan Allah SWT. dan siap menjalankan perintah-Nya. Termasuk perintah salat wajib 5 waktu sebagaimana muslim pada umumnya.

Kewajiban menjalankan perintah salat itu bukan tanpa alasan. Salat jadi salat satu alat untuk kita komunikasi dengan Tuhan.

Barang kali setiap mualaf yang baru sah masuk Islam akan sedikit asing karena kurang terbiasa menjalankan salat. Begitu pula mualaf muda satu ini yang kelahiran Manado.

Bravidan Gery atau akrab disapa Gery baru menjadi mualaf pada Juni 2020 ketika masih berstatus mahasiswa. Saat itu Gery mulai terketuk dengan Islam setelah muncul sejumlah pertanyaan mengenai ‘agama’.

Gery pun sebelum resmi mualaf sempat bertanya kepada pendeta perihal kegelisahannya tersebut. Namun ia tidak mendapat jawaban yang pas dan akhirnya mencari jawaban sampai kepada salah seorang ustaz di Yogyakarta.

Salat Menjadi Ibadah Favorit

Sejak saat itu Gery semakin mantap untuk meyakini bahwa tiada Tuhan selain Dia dan Muhammad adalah utusan-Nya. Awal-awal Gery menjadi mualaf, dia sempat kaget saat menjalankan ritual ibadah salat.

Semakin sering Gery melaksanakan salat maka mualaf yang mengucapkan kalimat syahadat pada 20 Juni 2020 itu pun terbiasa. Malahan, Gery mengakui bahwa ibadah salat adalah ritual dalam Islam yang paling ia sukai.

Mengapa demikian? Gery yang seorang mualaf saja merasakan damai atau ketenangan dalam salat. Sementara masih banyak umat Muslim lain yang meninggalkan salat. Wallahu’Alam bi Shawab.

Menurut sang mualaf ini, dengan salat Allah akan menambah nikmat-Nya, salah satunya ialah badan yang sehat. Sebagaimana kita tahu bahwa dalam salat sendiri terdapat gerakan-gerakan yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

“Salat enak dilakukan apalagi di bagian sendi, jadi agak rileks. Saat saya pertama kali saat, semua di pergelangan sendi saya bunyi. Terutama ketika saya duduk di antara dua sujud dan duduk tahiyat,” ujanya sebagaimana dilansir dari Republika.

Sadar bahwa masih banyak ilmu yang harus ia pelajari dalam Islam membuat mualaf ini berusaha untuk istiqomah menjadi Muslim. Ia pun berharap dapat mengikuti semua aturan-aturanNya.

 

Sumber : Republika.co.id

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *