Salah Satu Kemukjizatan Al-Qur’an Adalah Kemukjizatan Ilmiah

 Salah Satu Kemukjizatan Al-Qur’an Adalah Kemukjizatan Ilmiah

Salah Satu Kemukjizatan Al-Qur’an Adalah Kemukjizatan Ilmiah


HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kitab suci umat Islam yakni Al-Qur’an adalah mukjizat. Menurut cendekiawan muda Nahdlatul Ulama, Muhammad Al-Fayyadl menyebut bahwa salah satu kemukjizatan dalam Al-Qur’an adalah kemukjizatan ilmiah.

Al-Fayyadl sapaan akrab Muhammad Al-Fayyadl menjelaskan bahwa kemukjizatan ilmiah ini biasa disebut dengan istilah sebagai i’jaz ‘ilmi. Dimana secara sains kemukjizatan itu telah dibuktikan.

“Salah satu sisi kemukjizatan Al-Qur’an adalah kemukjizatan ilmiah (i’jaz ‘ilmi), yang memberikan sejumlah penyingkapan atas fakta-fakta fisik, kimiawi, biologis, dan kosmologis yang belakangan diafirmasi dan diperjelas kembali oleh sains modern,” ungkap Al-Fayyadl melalui akun Facebook pribadinya dikutip Selasa (21/7/2010).

Dirinya menambahkan i’jaz ‘ilmi (kemukjizatan ilmiah) ini masih akan terus berkembang seiring potensi manusia membuktikan pernyataan-pernyataan dan berita-berita masa depan yang diungkap Al-Qur’an.

“Dalam term yang lain, saya akan menyebut kemukjizatan ini sebagai i’jaz kauni, kemukjizatan kosmik, karena terkait fenomena empiris di alam semesta,” jelasnya.

Sebagai informasi, dalam sejarahnya Allah SWT menurunkan ayat pertama Al-Qur’an pada bulan Ramadan. Yakni tepatnya pada 10 Agustus 610 Masehi.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Muhammad SAW di Gua Hiro, Mekkah, Arab. Setelah itu Al-Qur’an turun berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun.

Sebagian meriwayatkan Al-Qur’an turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Selama itu, Al-Qur’an difirmankan Allah kepada Muhammad sebanyak 30 juz atau 114 surat atau sekitar 6666 ayat. Al-Qur’an turun di dua tempat, yaitu di Mekkah (yang kemudian ayatnya disebut Makkiyah) dan Madinah (disebut ayat Madaniyah).

Turunnya firman Allah yang pertama sekaligus menandakan ‘pelantikan’ Nabi Muhammad menjadi seorang Rasul. Kala itu, Nabi Muhammad terbujur kaku melihat Jibril yang diriwayatkan memiliki sayap yang terbentang dari ufuk Barat hingga ufuk Timur. (MK/Hidayatuna)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *