RS di AS Kehabisan Masker, Umat Muslim Datang Membantu
HIDAYATUNA.COM – Ketika Dr Mounira Habli, seorang spesialis Obstetri dan Ginekologi.di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat (AS), mengajukan permohonan untuk bantuan masker wajah pada awal bulan ini, umat Muslim di Islamic Center setempat dengan cepat menjawab panggilannya.
Maram Khabbaz, direktur pelayanan masyarakat di Islamic Center of Greater Cincinnati, langsung mengumpulkan tim sukarelawan untuk mulai menjahit masker wajah dari masing-masing rumah mereka.
Dengan mengkoordinasikan upayanya secara virtual, salah satu sukarelawan bekerja untuk membuat video tutorial, dan sukarelawan yang lain berusaha untuk mendapatkan bahan-bahan untuk pembuatan masker. Kelompok itu bahkan telah menciptakan sistem pengiriman-pengiriman ke rumah sakit setempat.
Dalam beberapa hari, para sukarelawan telah membagikan sekitar 1.000 masker wajah ke rumah sakit yang ada di kota tersebut.
“Kami membutuhkan banyak bantuan, banyak sukarelawan yang bisa menjahit. Jadi kami menjangkau semua teman-teman dan -tetangga-tetangga kami,” kata Khabbaz, yang juga seorang dokter.
“Dalam daftar sukarelawan, kami memiliki Muslim dan non-Muslim, jadi terasa sangat nyaman saat semua anggota di komunitas mau bekerja bersama,” tambahnya.
Selain membuat masker wajah, tim sukarelawan juga telah membantu untuk membuat cover masker yang bisa dalam membantu memperpanjang umur dari masker medis yang sudah pernah digunakan oleh para tenaga medis di garis terdepan.
“Jenis dukungan yang seperti ini dari sebuah komunitas merupakan berkah bagi anggota tim kami selama krisis COVID-19 (berlangsung) saat ini,” kata Jeanette Altenau, direktur dari Community Relations at TriHealth, salah satu penerima masker gratis.
“Kami sangat berterima kasih atas semua hadiah ini, dan berterima kasih kepada semua yang terlibat,” tambahnya.
Saat para individu dan kelompok di seluruh negeri telah mengangkat jarum dan benangnya untuk membantu para tenaga medis, banyak rumah sakit mulai bersemangat untuk menerima kiriman masker buatan sendiri tersebut. Meski begitu, masker wajah tingkat medis sendiri masih tetap dibutuhkan juga.
Mencari cara untuk membantu para tenaga medis di garis terdepan yang menghadapi krisis kurangnya persediaan APD, sekelompok dokter Muslim di Rhode Island memanfaatkan koneksi mereka masing-masing untuk mendapatkan barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit lokal mereka.
Umer Akbar, seorang dokter di Rhode Island, mengatakan bahwa seorang rekannya, Dr Noreen Shaffi, berhasil mendapatkan pengiriman 4.500 masker KN95 dari China.
Jangan keliru dengan masker N95, masker KN95 adalah versi China dari masker N95. Kedua masker tersebut hampir identik, dan sama-sama telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk digunakan tenaga medis.
“Beberapa minggu yang lalu, diperkirakan masih ada dua bulan persediaan masker, namun dalam kurun waktu satu minggu, persedian berkurang menjadi dua minggu saja,” kata Akbar, presiden dari Americans Helping Others Prosper (AHOPE).
Masker KN95 tersebut kemudian disumbangkan ke Rumah Sakit Rhode Island, pusat medis terbesar di negara bagian itu.
Akbar juga mengatakan bahwa rencana itu tidak akan mungkin bisa terlaksana tanpa adanya keterlibatan komunitas Muslim Rhode Island.
“Ada sejumlah besar anggota komunitas Muslim yang juga berada di dalam komunitas layanan kesehatan, dan (jumlahnya) juga mewakili proporsi yang lumayan dari komunitas layanan kesehatan yang ada disini,” katanya.
“Kedokteran adalah profesi yang mulia. Saya pikir agama kami menekankan kewajiban dalam membantu sesama. Jadi ini membuat semuanya menjadi semakin memuaskan untuk bisa terlibat dalam kepedulian terhadap sesama,” tambahnya. (Middleeasteye.net)