Rugikan Muslim, Intelejen Australia Akan Hentikan Istilah “Ekstremisme Islam”

 Rugikan Muslim, Intelejen Australia Akan Hentikan Istilah “Ekstremisme Islam”

Ekstremisme Islam (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Penggunaan istilah “ekstremisme Islam” dalam beberapa dekade terakhir massif dipakai oleh para media dan akademisi di Barat.

Hal itu lantaran ingin mengidentifikasi kelompok pelaku kekerasan dan teror untuk kepentingan umat. Akibat penggunaannya yang massif membuat Islam terpapar asumsi negatif dari penggunaan istilah tersebut.

Itulah sebabnya, Badan Intelijen Domestik Australia (Australia Security and Intelligence Organisation/ASIO) mengaku akan menghentikan menggunakaan istilah tersebut. Terutama dalam menyebut kelompok yang melakukan aksi kekerasan dan teror.

Selain itu, penghentian penggunaan istilah tersebut juga berlaku pada penggunaan “ekstremisme sayap kanan”.

Ketua Badan Intelijen Domestik Australia, Mike Burgess, menjelaskan bahwa kata-kata itu penting dan berpengaruh besar dalam membentuk pandangan orang.

“Karena itu, penggunaan istilah “ekstremisme Islam” selama ini merusak dan menyesatkan umat Islam,” kata Burgess dalam keterangannya. Dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (18/3/2021).

Burgess menambahkan bahwa melihat istilah tersebut, umat Islam lah yang mendapatkan dampaknya paling besar. Akibat adanya istilah tersebut membuat Islam jadi terstigmatisasi.

“Itu merusak dan menyesatkan Islam, dan menganggap sebutan itu menstigmatisasi mereka dan mendorong stereotip serta memicu perpecahan,” sambungnya.

Dengan cara yang sama, lanjut dia, pihaknya tidak akan menyelidiki orang karena pandangan agama mereka. Sebaliknya kekerasanlah yang akan digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi perbuatan tindak kejahatan.

“Kapasitas kami (sebagai lembaga keamanan)-tetapi itu menjadi tidak jelas ketika kami menggunakan istilah ‘ekstremisme Islam’,” jelasnya.

Burgess mengatakan apa yang selama ini kerap disebut sebagai “ekstremisme sayap kanan” terus berkembang secara signifikan di Australia selama setahun terakhir.

Dia mengatakan ASIO kini akan menggunakan istilah luas yakni “ekstremisme kekerasan yang dimotivasi oleh agama atau ideologis”. Dalam menggambarkan segala bentuk kekerasan yang dilakukan kelompok-kelompok tertentu.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *