RMI: Kasus Perundungan Santri Adalah Masalah Bersama

PBB Mengutuk Peningkatan Kekerasan Seksual di Sudan (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Wakil Ketua PP Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU, KH Hodri Ariev atau Kiai Hodri menanggapi masalah perundungan santri di Pesantren Gontor.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan tindakan-tindakan tak terpuji itu muncul, salah satunya kurangnya rasa persaudaraan.
Menurut Kiai Hodri masa orientasi santri untuk mengenalkan satu sama lain hingga tumbuh rasa persaudaraan. Namun itu juga terkait dengan tradisi atau kebiasaan yang dibawa oleh anak-anak yang masuk pesantren.
“Di beberapa pesantren, usaha untuk membuat santri bersaudara dengan yang lain biasa dilakukan pada masa orientasi,” kata Kiai Hodri Ariev dilansir dari NU Online, Kamis (08/09).
Masyarakat sekarang, menurut Kiai Hodri cenderung permisif dan individualis.
“Saya tidak mengatakan ini baik atau buruk. Tetapi kecenderungan sekarang ini seperti itu (permisif dan individualis), sehingga anak-anak ketika masuk ke pesantren mereka membawa serta rasa individualis,” ujarnya.
Ia mencontohkan dulu jarang ada bullying, karena perilaku orang tua dan lingkungan masyarakat dinilai tidak permisif. Menurutnya perilaku perundungan adalah masalah bersama.
“Ini bukan hanya masalah orang tua dan anak tetapi bersama di masyarakat sehingga mereka saling mengingatkan,” jelasnya.
Anak-anak yang terbiasa individualis dan permisif, lanjut Kiai Hodri akan berkelompok dengan anak-anak yang sepemikiran.
“Ketika mereka menemukan hal yang tidak cocok atau tidak mereka sukai, mereka bukan tidak mungkin kemudian melakukan bullying baik secara lisan atau secara tindakan,” lanjutnya.
Latar belakang santri dalam hal gaya hidup juga sangat berpengaruh. Santri yang semasa di rumah atau lingkungannya cenderung eksklusif kemudian hanya akrab dengan gawai, cenderung memiliki sifat tertutup.
Mereka mungkin mudah tersinggung ketika ada hal-hal yang tidak mereka sukai.
“Nah, di gadget mereka bisa mengendalikan semuanya. Yang mereka tidak suka tinggal close dan selesai. Di pergaulan nyata itu tidak mungkin,” katanya. []