Riyad al-Maliki Ingin Putin Jadi Penengah Konflik Palestina-Israel
HIDAYATUNA.COM, Gaza – Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina, Riyad al-Maliki menginginkan agar Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi penengah atas konflik Palestina-Israel.
“Kami mempercayai Presiden Vladimir Putin dan yakin bahwa pertemuan seperti itu akan membuahkan hasil,” kata Riyad al-Maliki dikutip dari Arab News, Jumat (5/6/2020).
Ia mengungkapkan sebenarnya Rusia beberap kali pernah berupaya menengahi konflik Palestina-Israel di Moskow. Namun, rencana tersebut, lanjut Riyad al-Maliki, dua kali ditolak oleh pihak Israel.
Untuk itu, dirinya berharap dalam kasus Palestina-Israel, perundingan tersebut bisa dilakukan. Menurut dia, untuk kasus ini, Rusia bisa menjadi penengah. Dengan adanya perundingan tersebut, ia berharap langkah Israel dengan mencaplok wilayah Palestina bisa dihentikan.
“Kami juga berharap perundingan seperti itu akan dapat menghentikan upaya Israel dalam mencaplok wilayah di Tepi Barat,” sambungnya.
Palestina berharap Rusia kembali menjadi mediator perdamaian antara Palestina dan Israel. Pengamat Timur Tengah, Ofer Zalzberg dari International Crisis Group, mengatakan Rusia sempat berusaha mendamaikan konflik Palestina-Israel, termasuk agresi pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel.
Namun, Israel yang didukung secara penuh Amerika Serikat (AS) tidak pernah menerima usulan tersebut.
“Konflik ini memang rumit dan melibatkan lebih dari dua pihak. Menilik sejarah, tidak cukup jika hanya menyetujui perundingan, tapi harus diikuti dengan persetujuan yang harus menyenangkan kedua pihak,” ujarnya.
Sebagai informasi, situasi di Palestina masih belum kondusif sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada awal Desember 2019. Kerusuhan dan bentrok terus bergejolak di kawasan tersebut.