Rihlah Mendekatkan Kepada Allah? Begini Penjelasannya!
HIDAYATUNA.COM – Rihlah atau tadabur alam tidaklah berbeda jauh dengan kegiatan traveling seperti yang selama ini banyak orang lakukan. Rihlah atau travelling bukan juga sebatas perjalanan untuk kepentingan kesenangan saja.
Tetapi lebih dari itu, yang mana juga membutuhkan niat, mengharapkan ridho dari Allah SWT, mensyukuri dan mengagumi segala ciptaan-Nya, serta berharap nantinya akan ada dampak positif yang didapat setelah melakukan rihlah.
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Alquran surat Ar-Rum ayat 9 yang artinya:
“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan.
Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.”
Rihlah yang kita lakukan mampu mendatangkan banyak kebaikan jika kita melakukannya dengan niat yang lurus. Selama perjalanan itulah, kita juga sembari mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang berbeda.
Bukan hanya untuk urusan duniawi saja, tetapi juga mampu mendekatkan kita kepada Allah SWT. Seperti yang kita tahu bahwa Allah SWT memberikan segalanya kepada kita termasuk alam ini sehingga, sudah menjadi kewajiban kita untuk mensyukurinya.
Etika Saat Menjalankan Rihlah
Sebagaimana saat kita menjalankan aktivitas yang lain, ketika rihlah pun juga membutuhkan etika yang baik. Melalui etika inilah yang akan membawa kita kepada ridhonya Allah SWT.
Etika pertama yang harus dilakukan pastinya adalah meluruskan niat. Karena melakukan aktivitas apa pun haruslah memprioritaskan Allah SWT. Allah SWT lah yang akan memberikan kelancaran serta kemudahan-Nya kepada kita. Sedangkan aktivitas lainnya, baik itu foto-foto, bermain, dan sebagainya adalah pendukung di dalam aktivitas tersebut.
Di samping niat yang lurus, kurang lengkap jika rihlah tidak dilandasi oleh keikhlasan. Kita memutuskan untuk melakukan rihlah, maka sepenuhnya diserahkan kepada Allah SWT. Karena landasan niat yang ikhlas adalah untuk memurnikan niat kita karena Allah SWT semata.
Kemudian di dalam perjalanan tersebut tetaplah menjaga akhlak yang mulia. Kita harus menerapkan sikap-sikap yang terpuji, tanpa harus merusak alam atau membuat kerugian pada orang lain.
Hindari hal-hal yang mampu menimbulkan kemaksiatan dan tetaplah memfokuskan pikiran pada Allah SWT untuk selalu memohon perlindungan dari-Nya.
Tidak kalah penting adalah menjaga diri selama di perjalanan. Selain menjaga diri dari segala tindak kejahatan, juga menjaga dan mengontrol diri agar tidak berlebihan. Jangan sampai kita dibuat kalap dengan hal-hal yang terlihat menarik, lalu kita mengeluarkan uang tanpa perhitungan. Berbelanjalah secara wajar saja.
Rihlah Untuk Mengagumi Ciptaan Allah SWT
Melalui rihlah kita bisa melihat betapa besar-Nya alam ciptaan Allah SWT. Bahkan jika dilukiskan pun tidak akan seindah ini. Bagaimana alam mampu menghadirkan tumbuh-tumbuhan yang beragam dan menjadi tempat hidup berbagai satwa di dalamnya.
Mereka mampu hidup berdampingan untuk menyajikan manfaat bagi manusia, hewan, dan bagi alam itu sendiri. Manusia bisa mengambil hasil alam tanpa harus merusak dan juga bisa menikmati keindahannya. Hewan menggantungkan hidupnya pada alam untuk bertahan hidup. Begitu juga dengan alam yang tetap seimbang dan terjaga dari bencana dengan adanya pepohonan.
Bisa dibayangkan jika alam ini kosong begitu saja tanpa ada pohon-pohon yang menjulang tinggi dengan akar-akarnya yang kokoh. Banjir dan tanah longsor akan merajalela dan membuat bumi seisinya dipenuhi dengan kesedihan.
Rihlah Sebagai Ajang Mempererat Silaturahmi
Rihlah yang dilakukan secara sendiri maupun bersama-sama, hal ini akan sangat baik untuk mempererat silaturahmi. Kita bisa saling bekerjasama di tengah perjalanan serta bersosialisasi dengan orang-orang baru yang kita temui.
Akan ada banyak cerita yang kita tampung untuk kemudian menjadi bahan refleksi diri akan kehidupan ini. Secara otomatis, rihlah menjadi media kita menimba ilmu berdasarkan realita. Dan tentunya menjadi pengalaman berharga yang bisa kita jadikan oleh-oleh untuk keluarga serta menceritakannya kepada orang lain.
Dengan begitu, melakukan rihlah tidak hanya sekedar memuaskan diri, menyegarkan pikiran, dan cuci mata saja. Tetapi lebih daripada itu, yakni ingin lebih dekat dengan Allah SWT dan mengenal akan kebesaran dari ciptaan-Nya.
Karena dengan melihat ciptaan Allah SWT, kita akan semakin dibuat kagum dan meningkatkan rasa syukur. Dan jangan lupa untuk tetap menerapkan etika-etika menjalani rihlah demi memperoleh ridho-Nya.