Ridwan Kamil Lepas Ulama Jabar untuk Program English for Ulama di Inggris
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas lima ulama dari provinsi Jabar untuk berangkat ke Inggris dan mengikuti pertukaran budaya sebagai bagian dari program English for Ulama.
Ridwan Kamil mengaku dirinya ingin para ulama ini menjelaskan soal Islam Indonesia yang cinta damai kepada masyarakat di Inggris.
“Ada program yaitu pertukaran budaya dalam membentuk pengiriman para ulama yang lima terbaik ini untuk datang ke lima kota di Inggris, berdialog dengan masyarakat Inggris,” kata RK di kantor British Council, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2019).
“Ada masyarakat umum, ada masyarakat akademisi, ada masyarakat politik dan lain-lain (untuk) menceritakan tentang kekhasan keramahan Islam di Indonesia. Islam yang rahmatan lil alamin, Islam Indonesia, Jawa Barat yang toleran, Islam yang menghargai perbedaan, Islam yang ramah dan lain-lain,” imbuhnya.
RK berharap pandangan masyarakat di dunia Barat tentang keislaman di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan tidak ada lagi mispersepsi. RK ingin lima ulama Jabar yang terpilih mengikuti pertukaran budaya di Inggris ini mampu menjelaskan secara positif bagaimana sebetulnya Islam di Indonesia.
“Kan seringkali dunia Barat mendapati berita-berita tentang Islam yang kurang proporsional, yang seringkali tidak mewakili keseluruhan. Nah yang mewakili keseluruhan itu kita sebut dengan silent majority, yaitu Islam yang moderat, Islam yang ramah, itu kan sering kurang terberitakan. Yang diberitakan kadang-kadang insidennya atau cerita-cerita yang kurang positif,” ujar RK.
“Nah itu akan direpresentasikan oleh lima ulama ini yang mewakili mayoritas muslim yang kita banggakan,” imbuhnya.
Menurut RK, kelima ulama ini akan membawa pesan tentang keislaman dan bagaimana toleransi yang positif dan menjunjung pluralisme serta berdasarkan pada Pancasila di Indonesia. RK berpesan para ulama Jabar yang akan berangkat ke Inggris mampu bersikap santun dan berdakwah melalui akhlak yang baik.
“Mereka itu mewakili Jawa Barat dan Indonesia, jadi kepribadiannya harus mantap, karena dakwah terbaik kan dari akhlak ya. Jadi cara bicara, sopan santun, cara merespons harus merepresentasikan sopan santun kita,” tuturnya.
“Kedua percaya diri, karena dunia Barat itu biasanya butuh orang percaya diri. Ketiga pelajari cara dialog ya, karena dialog itu kan bahasanya bahasa conversation, itu juga ada teknik khusus. Dan cuacanya dingin, jadi mudah-mudahan bisa beradaptasi dengan baik,” lanjut RK. []