Restorasi Masjid Bersejarah di Seluruh Arab Kembali Digulirkan
HIDAYATUNA.COM, Jeddah – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman telah meluncurkan program fase kedua untuk merenovasi masjid bersejarah di seluruh kerajaan. Sebelumnya proyek pertama restorasi masjid telah diumumkan pada 2018.
Program renovasi masjid bersejarah ini bertujuan untuk merestorasi total 130 masjid di berbagai wilayah. Fase kedua restorasi masjid akan mencakup tiga puluh masjid, enam di antaranya berada di ibu kota Riyadh, dengan lima dan empat di kota suci Mekah dan Madinah masing-masing.
“Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam memulihkan bangunan bersejarah telah dikontrak dengan tugas tersebut, dengan penekanan pada melibatkan insinyur Saudi untuk menjaga identitas asli setiap masjid,” kata Mohammed Bin Salman dikutip Saudi Press Agency, Kamis (14/07).
Selama fase pertama proyek, tiga puluh masjid direnovasi dengan biaya lebih dari $13,3 juta. Masjid tertua yang dipugar dilaporkan berusia 1.432 tahun.
Tahun lalu, Arab News mencatat bahwa di antara masjid-masjid bersejarah yang termasuk dalam proyek tersebut adalah masjid Jumu’ah dan Kiblat yang dibangun oleh Nabi Muhammad, bersama dengan masjid-masjid lainnya yang dibangun oleh para pengikut awalnya.
“Masjid-masjid bersejarah di Arab Saudi berasal dari masa awal Nabi Muhammad lebih dari 1.400 tahun yang lalu, era Islam awal, dan berbagai negara Islam, termasuk negara Umayyah, Abbasiyah dan Mamluk, hingga era negara Saudi,” kata Sultan Al-Saleh, Konsultan Warisan Budaya dan Direktur Saudi Heritage Preservation Society kepada Arab News.
Namun proyek itu terkesan ambisius. Kerajaan telah menghadapi kritik dari berbagai organisasi Muslim atas penghancuran lebih dari 98 persen warisan Islam. Selama proses pembangunan, terjadi vandalisme budaya akibat membangun hotel-hotel mewah dan pembangunan lainnya.