Rencana Aneksasi Israel Dapat Kecaman Belanda dan Maroko

 Rencana Aneksasi Israel Dapat Kecaman Belanda dan Maroko

Rencana Aneksasi Israel Dapat Kecaman Belanda dan Maroko


HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Rencana Israel melakukan aneksasi di bagian Tepi Barat, Gaza mendapat kecaman pemerintah Belanda dan Maroko. Kedua negara ini menilai apa yang diagendakan Israel melanggar hukum internasional.

Penolakan Belanda dan Maroko atas rencana aneksasi Israel ini disampaikan pada 13 Juni 2020 lalu, sebagai bentuk pernyataan oposisi atas kebijakan sepihak Israel.

Dilansir WAFA, Senin (15/6/2020) Menlu (Menteri Luar Negeri) Belanda, Stef Blok, menilai pemukiman ilegal yang dibangun Israel justru merupakan sebuah penghalang dalam upaya mencari solusi perdamaian dua negara antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, hal sama juga disampaikan oleh Kerajaan Maroko. Maroko mengaku menolak upaya aneksasi Israel di Palestina.

Menlu Maroko, Nasser Bourita, mengatakan setiap aneksasi Israel atas tanah yang diduduki akan melanggar prinsip solusi dua negara yang disepakati secara internasional, serta merusak semua upaya yang bertujuan untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif.

Dia mengatakan, negaranya akan tetap menjadi pendukung utama Palestina untuk pengembalian hak-hak sah rakyat Palestina dan untuk hidup dalam kebebasan dan martabat.

Sebagai informasi, setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mewacanakan untuk mencaplok Tepi Barat memicu situasi di Timur Tengah kembali menghangat.

Pada 1 Juli 2020 mendatang, gagasan yang digulirkan Netanyahu ini akan segera diwujudkan. Meski begitu, ide tersebut memicu perdebatan di kalangan penduduk Israel. Bagi mereka yang menganut paham konservatif, aksi pencaplokan tidak perlu terjadi karena mereka menganggap Tepi Barat beserta isinya memang milik bangsa Yahudi.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *