Relawan Indonesia di Myanmar Ceritakan Kondisi Muslim Rakhine

 Relawan Indonesia di Myanmar Ceritakan Kondisi Muslim Rakhine

HIDAYATUNA.COM, Bogor – Karidi, salah satu relawan yang membangun Rumah Sakit (RS) Indonesia di Myanmar mengungkapkan pengalamannya selama di Myanmar. Ia mengatakan setiap masjid  di Rakhine aktivitasnya dibatasi. 

“Setiap kampung (Muslim Rohingya) punya masjid dan ma’had,” kata Karidi saat menyampaikan pengalamannya di depan ratusan jamaah taklim di Cilebuet, Kabupaten Bogor, Ahad (17/11/2019).

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan keagamaan seperti shalat jamaah di masjid dilarang. Ia mengaku, hanya boleh melakukan kegiatan keagamaan di hari Jumat.

“(Tim) hanya boleh shalat di masjid pada hari Jumat di masjid yang ditentukan oleh pihak keamanan,” katanya.

Namun, mereka juga sempat silaturahmi ke beberapa masjid dan ma’had di sana saat situasi memungkinkan.

Karidi menceritakan kondisi di sana selama ia berada di Myanmar. Kondisi muslim di Rohinngnya sangat memperhatinkan, dari mulai segi kesehatan, akses ibadah, pendidikan, ekonomi dan pergerakan dibatasi.

Setelah perang pecah antara Tatmadaw (tentara Myanmar) dengan kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), penduduk terdampak perang semakin menderita. Tecatat 700.000 muslim mengungsi dan ribuan nyawa melayang.

Pembangunan rumah sakit merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sana. Melalui Kementerian Kesehatan Daerah, secara simbolis. Rumah sakit tersebut adalah jenis puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *