Redaksi Doa yang Benar untuk Memohonkan Ampunan Umat Islam
HIDAYATUNA.COM – Sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk selalu mendoakan dan memohonkan ampunan bagi saudara-saudara kita, terutama sesama muslim. Lalu bolehkah kita mendoakan dan memohonkan ampunan atas saudara-saudara kita dengan redaksi doa seperti ini?
اللهم اغفر لجميع المسلمين جميع ذنوبهم
“Ya Allah ampunilah seluruh dosa dari semua umat Islam.”
Jawabannya, berdoa dengan redaksi seperti itu hukumnya terlarang menurut akidah ahlissunnah maturidiyah. Sebab, implikasinya jika dikabulkan maka tidak ada satu pun umat Islam masuk neraka.
Padahal dalil-dalil ayat dan hadis jelas menyebut ancaman siksa bagi umat Islam yang berbuat maksiat. Sedangkan Allah tak akan mengingkari janji ancamannya.
Menghilangkan Kata “Semua” dalam Doa
Jika tidak ada satu pun yang disiksa berarti janji ancaman Allah tidak menjadi kenyataan. Apabila hendak berdoa dengan benar, maka hilangkan salah satu dari lafaz جميع yang artinya “semua”.
Redaksinya menjadi dua pilihan:
اللهم اغفر للمسلمين جميع ذبوبهم –
“Ampunilah semua dosa dari (sebagian) umat Islam.”
اللهم اغفر لجميع المسلمين ذنوبهم –
“Ampunilah (sebagian) dosa dari semua umat Islam.”
Dengan dua redaksi ini berarti masih meyakini ada sebagian umat Islam ahli maksiat jatuh dalam siksaan, meskipun hanya satu orang.
Akidah Ahlisunnah Asyariyah dan Dalil Rasulullah Tentang Ampunan Allah
Menurut akidah Ahlissunnah Asyariyah, redaksi doa pada poin satu tetap dibenarkan. Sebab, menurut asyariyah boleh boleh saja Allah tidak mewujudkan ancaman-Nya kepada ummat Islam dengan dalil hadis Nabi Saw :
من وعده الله على عمل ثوابا فهو منجز له ومن اوعده على عمل عقابا فهو بالخيار ان شاء عذبه وان شاء غفر له
“Siapa yang Allah janjikan pahala atas amal maka Allah pasti memenuhi janji-Nya. Siapa yang Allah ancam dengan siksa atas amal maka Allah bebas memilih, jika menghendaki Dia menyiksanya, dan jika berkehendak lain Dia mengampuninya.”
Sedangakan ancaman-Nya yang tidak mungkin terelakkan adalah siksaan untuk orang kafir. Sebab Allah mengabarkan bahwa orang kafir tidak akan diampuni, bahkan mendoakan ampunan untuk mereka pun diharamkan.
Mengikut Asyariah maupun Maturidiyah tetaplah, kita dianjurkan saling mendoakan ampunan untuk semua muslim bukan memusuhinya. Muslim yang ahli maksiat (seperti kita) justru lebih membutuhkan doa.