Rasulullah Miliki Kedekatan dengan Cucu-cucunya? Inilah Potretnya

 Rasulullah Miliki Kedekatan dengan Cucu-cucunya? Inilah Potretnya

Rasulullah Miliki Kedekatan dengan Cucu-cucunya? Inilah Potretnya

HIDAYATUNA.COM – Semasa hidupnya, Rasulullah Saw memiliki kedekatan tidak hanya dengan para sahabat, akan tetapi kedekatan itu juga terjalin dengan cucu-cucu Rasulullah Saw. Di antaranya ialah Hasan dan Husain.

Bukti kedekatan Rasulullah dengan cucu-cucunya ialah ketika beliau sendirilah yang memberikan nama terbaik untuk cucu-cucunya tersebut.

Bahkan Rasulullah suka sekali mencium dan menggendong cucunya tersebut. Dilansir dari Republika.co.id yang juga mengutip Islamweb, Kamis (25/2/2021), disebutkan dalam sebuah riwayat.

Awalnya Ali menamai Hasan dengan Harb. Lalu Nabi Saw datang dan berkata:

عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال: (لمَّا وُلِدَ الحسنُ سمَّيتُه حرباً، فجاء النبي صلى الله عليه وسلم فقال: أروني ابني، ما سميتموه؟ قلنا: حرباً، قال: بل هو حسن، فلما وُلِدَ الحسين سمَّيتُهُ حرباً، فجاء النبي صلى الله عليه وسلم فقال: أروني ابني، ما سميتموه؟ قلنا: حرباً، قال: بل هو حسين، فلما وُلِدَ الثالث سمَّيتُهُ حرباً، فجاء النبي صلى الله عليه وسلم فقال: أروني ابني، ما سميتموه؟ قلنا: حربا، فقال: بل هو محسن

“Perlihatkan cucuku. Nama apa yang kamu berikan kepadanya? “Harb”, jawab Ali. Jangan namai dengan itu, tetapi namailah ia Hasan,” tegas Nabi Saw.

Saat kelahiran Husain, Ali ingin memberikan nama “Harb” kepadanya. Namun ketika Rasulullah datang, ia meminta sang menantu yang juga sahabat Nabi itu untuk menamainya dengan nama “Hasan”.

Begitu pula yang terjadi pada anak ketiga Ali saat lahir, Ali memberi namanya Harb. Rasulullah Saw datang dan berkata yang sama dengan saat kelahiran Hasan. Lantas Rasulullah Saw memintanya menamai Muhsin.

Dalam riwayat yang lain disebutkan. Dari Abu Hurairah menuturkan, Nabi Saw bersabda:

من أحبهما فقد أحبني، ومن أبغضهما فقد أبغضني

“Siapa saja yang mencintai keduanya (Hasan dan Husain), berarti ia mencintaiku (Rasulullah Saw), dan siapa yang membenci keduanya, berarti ia membenciku.” (HR Ahmad).

Disebutkan bahwa Ya’la bin Murrah pergi bersama Nabi untuk menghadiri undangan makan. Di tengah perjalanan, beliau melihat Husain sedang bermain di jalanan. Beliau langsung maju dan membentangkan kedua tangannya (untuk mendekapnya), sementara Husain berusaha menghindar kesana-kemari, beliau sengaja mencandainya. Akhirnya beliau menangkapnya. Beliau pun memegang dagu dan kepala Husain, lalu menciumnya.” (HR Ibnu Majah).

Abu Hurairah menuturkan, suatu ketika kami salat Isya bersama Rasulullah Saw. Saat sujud, Hasan dan Husain naik ke punggung beliau. Saat bangkit, beliau meraih keduanya yang ada di belakang dengan lembut, lalu meletakkan keduanya secara perlahan. Saat kembali sujud, keduanya kembali naik ke punggung beliau. Seusai sholat, beliau meletakkan keduanya di pangkuan paha beliau. (HR Al Hakim).

 

Sumber : Republika.co.id

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *