Ramadhan dan Pandemi: Momennya Latih Kesabaran

Covid-19 (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM – Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata. Ini tahun kedua bulan puasa dengan dilalui bersama pandemi yang belum juga usai.
Tidak sedikit dari orang-orang yang tampak mengeluhkan kondisi ini karena berbagai hambatan di bulan Ramadhan karena adanya pandemi. Misalnya saja gagal untuk mudik karena kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.
Sedangkan ada banyak masyarakat Indonesia yang merantau di daerah lain. Tentu saja mereka rindu dengan sanak saudara dan kampung halaman setelah sekian tahun belum bisa pulang.
Beruntung di era teknologi ini sudah ada video call dan sejenisnya yang bisa digunakan untuk menyambung silaturahmi secara face to face meskipun hanya sebatas virtual. Setidaknya ada sedikit kerinduan yang terobati meski belum bisa berjumpa, bersalaman, dan meluapkan dalam dekapan hangat.
Namun, di masa pandemi ini tidak harus selalu dipandang sebagai suatu hal yang membebani dan memaksa kita untuk selalu mengeluh dengan keadaan. Ada hal yang harus kita sadari bersama, bahwa inilah momen untuk melatih kesabaran.
Pandemi Jadi Ujian Ramadhan
Di saat Ramadhan ini ada berbagai ujian yang harus siap kita hadapi. Dimana tidak hanya menahan diri untuk tidak makan, minum, berbicara dan berlaku buruk saja. Tetapi ada satu lagi ujian yang kita hadapi bersama, yakni pandemi.
Di momen ini kita harus mejaga diri dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat berupa menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan tidak melakukan mudik saat lebaran tiba.
Hal ini tentu saja cukup berat dijalankan karena sebelum pandemi datang, kita biasanya menjalankan puasa Ramadhan dengan berbagai aktivitas. Misalnya saja buka bersama (buber), sahur on the road, berburu takjil di suatu tempat dengan beramai-ramai tanpa khawatir tertular virus, tarawih, dan sebagainya.
Sedangkan saat ini semuanya serba terbatas dan serba waspada. Namun, mau tidak mau harus tetap dijalankan demi menjaga kesehatan diri dan ibadah puasa bisa tetap lancar dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Puasa yang Bermanfaat untuk Diri Sendiri dan Orang Lain
Menjalankan ibadah puasa di masa pandemi ini bukan saja untuk diri sendiri. Yang mana kita berpuasa dengan menjaga nafsu dan kesehatan dengan cara menerapkan protokol kesehatan untuk memperkecil risiko pemaparan virus corona.
Selain itu, dengan kepatuhan kita menerapkan protokol kesehatan juga sekaligus turut menjaga orang lain agar mereka tidak terpapar oleh virus. Salah satunya dengan tidak melakukan mudik. Hal ini karena kita tidak mengetahui kondisi diri kita selama di perjalanan jika sampai membawa virus berbahaya tersebut. Sedangkan di kampung halaman ada banyak saudara seperti kakek-nenek dan lainnya yang sudah berusia tua.
Tentu di usia tersebut kesehatan mereka harus mendapatkan perhatian yang lebih. Dengan begitu, puasa Ramadhan tahun ini tidak hanya bisa memberikan manfaat untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Momen Meningkatkan Kesabaran Diri
Dengan ujian yang kita terima di bulan Ramadhan tahun ini, yuk kita sama-sama menjalaninya dengan penuh keikhlasan, ketaatan, kedisiplinan, dan tentu saja kesabaran. Karena hadirnya ujian dari Allah SWT, sudah pasti ada alasan yang baik untuk setiap hamba, salah satunya meningkatkan kesabaran diri. Apalagi kondisi ini kita lakukan bersama-sama yang tidak hanya berunsur ibadah, tetapi juga ada unsur sosial dan kemanusiaan di dalamnya.
Puasa di masa pandemi adalah ujian sekaligus berkat. Kita menjalankan ibadah puasa dengan ujian berupa pandemi, namun kita juga mendapatkan hikmahnya. Yaitu menjadi kesempatan untuk bisa meningkatkan kesabaran diri.