Ramadan Arab Saudi di Tengah Pandemi
HIDAYATUNA.COM – Arab Saudi Memulai Ramadan pada hari Jumat 24 April setelah diterbitkannya keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi yang diumumkan pada hari Kamis, 23 April 2020.
Bulan suci tahun ini tentu juga akan dirasakan sangat berbeda di Arab Saudi dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19 telah menghentikan banyak kegiatan dunia, termasuk di tempat-tempat ibadah.
Dua pusat peribadatan umat muslim dunia di Mekah dan Madinah secara efektif kosong karena penerapan jam malam penuh yang diberlakukan otoritas Arab Saudai guna menghentikan penyebaran virus tersebut.
Memasuki bulan Ramadan Kerajaan Arab Saudi sedikit memberikan kelonggaran terhadap aturan penguncian yang dilakukan, hal tersebut agar masyarakat dapat keluar rumah mereka untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan, seperti perawatan kesehatan dan persediaan makanan, dari jam 9 pagi hingga 5 malam.
Ramadan biasanya menjadi momentum dimana Mekah dan Madinah menjadi kota yang padat oleh peziarah yang datang dari seluruh dunia untuk beribadah. Namun, penutupan situs-sistus suci umat Islam yang telah diberlakukan Kerajaan Arab Saudi sedari akhir Februari lalu, terpaksa terus berlanjut hingga Ramadan ini demi membendung penyebaran Covid-19.
Raja Salman dalam keterangannya melalui akun Twitter resmi menyampaikan rasa syukur serta harapannya akan Ramadan 1441 H ini.
“Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa kami telah mencapai bulan suci Ramadhan dan kami memintanya untuk menerima puasa dan doa kami. Kami juga berdoa kepadanya agar semua kemalangan terangkat dari kami dan dari dunia. Semoga bulan ini penuh dengan kebajikan, berkat, harapan, dan kedamaian bagi ra (Akyat kita dan bagi semua orang di dunia,” tulisnya dalam sebuah Tweet sebagaimana diberitakan Arab News. (AS/Hidayatuna.com)