Rahasia Ulama Sukses dalam Bertobat

 Rahasia Ulama Sukses dalam Bertobat

Sholawat Munjiyat, Amalan agar Bisa Hidup Enak

HIDAYATUNA.COM, YogyakartaManusia hidup di dunia ini ibarat berjalan menuju sesuatu yang ia inginkan. Terkadang dalam melakukannya, manusia memeperoleh dosa dan untuk menghapusnya haruslah dengan bertobat. Apa rahasia ulama sukses dalam bertobat?

Debu, lumpur dan kotoran melekat di saat kaki-kakinya melangkah. Semua kotoran tersebut dapat dibersihkan seketika menggunakan air sungai yang jernih.

Namun terkadang manusia berkehendak untuk membersihkannya sesudah tujuan yang ia inginkan tercapai.

Tanpa ia sadari, bahwa kotoran kecil yang melekat pada kakinya susah untuk dihilangkan tatkala kotoran tersebut sudah menjadi debu-debu yang pekat.

Sama halnya dengan dosa. Manusia terkadang menganggap remeh ketika ia melakuhkan sebuah dosa kecil maupun besar.

Ia enggan untuk segera membersihkannya dan lebih memilih membersihkannya setelah tujuan yang ia inginkan tercapai.

Tanpa ia sadari, bahwa noda yang melekat susah untuk dihilangkan tatkala noda tersebut sudah berubah menjadi kerak.

Diperlukan sebuah langkah untuk membersihkan noda-noda yang sudah melekat dalam diri manusia.

Baik hanya melekat atau sudah menjadi kerak yang amat sulit dihilangkan. Langkah tersebut yakni, tobat.

Tobat menurut para ulama adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah Swt dengan meminta ampunan terhadap dosa-dosa yang telah ia lakuhkan.

Pada dasarnya manusia diwajibkan untuk bertobat kapanpun ia mau, karena Allah swt banyak menerima tobat seorang hamba hingga roh sampai pada kerongkongan atau sampai datangnya syakaratul maut.

Hal ini termaktub dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi:

اِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ

Artinya:

”Sesugguhnya Allah menerima tobat seorang hamba, selama ruhnya belum sampai tenggorokan” (H.R. At-Tirmidzi)

Perlu diketahui bahwa amalan-amalan tobat sama halnya dengan amalan-amalan saleh lainnya, yakni membutuhkan niat dan usaha yang kuat, serta tidak luput dari pertolongan Allah Swt.

Berikut ini beberapa langkah yang sudah para ulama tetapkan guna menyingkap rahasia ulama sukses dalam bertobat.

Pertama, memohon pertolongan kepada Allah Swt. Kita semua menyakini, bahwa semua yang terjadi di dunia ini tidak bisa lepas dari kekuasaan Allah.

Karena pertolongan-Nya-lah kita mampu untuk melaksanakan ibadah dan mampu menghindari larangan-larangan Allah.

Oleh karena itu, seorang hamba yang sedang menempuh jalan tobat hendaknya selalu memohon dan meminta kepada Allah.

Karena hanya Allah-lah yang mampu memberikan pertolongan serta hanya karena inayah Allah lah kita akan menuai kesuksesan dalam tobat.

Kedua, berjanji kepada Allah Swt. Perjanjian seorang hamba kepada Allah swt atau yang sering disebut dengan musyarathah harus dilakukan oleh seorang hamba yang sedang menempuh jalan tobat.

Ia harus berjanji setelah tobat kepada Allah untuk tidak mengulangi dosa-dosa yang telah ia lakukan.

Cara berjanji kepada Allah dapat dilakukan ketika kita tergoda dengan bisikan setan untuk melakuhkan sebuah kemaksiatan.

Dengan melakukan perjanjian dengan Allah, maka hal tersebut dapat membantu seorang hamba agar tetap istikamah dalam tobatnya dan menuai kesuksesan dalam tobatnya.

Ketiga, introspeksi diri. Introspeksi diri atau yang lebih dikenal dengan sebutan muhasabah linafsi, hendaknya dilakukan oleh seorang hamba setelah ia melakukan perjanjian dengan Allah.

Tanpa melakuhkan introspeksi diri manusia dapat mengetahui bahwa ia telah melakuhkan kedzaliman terhadap dirinya sendiri atau orang lain.

Dengan melakuhkan introspeksi diri, hal tersebut dapat membantu mengetahui kesalahan dan kekurangan yang telah ia lakukan.

Sehingga dapat mendorong dirinya untuk selalu bertobat kepada Allah dan menjaga dirinya agar tidak terjerumus kedua kalinya.

Keempat, mujahadah. Setelah melakuhkan muhasabah atau introspeeksi diri dan mendapati dalam dirinya kekurangan yang masih sangat banyak, seorang hamba harus melakuhkan mujahadah, yakni bersungguh-sungguh dalam menambah dan membangkitkan semangatnya untuk selalu melakuhkan amal-amal saleh.

Dengan kesungguhan dalam melakuhkan amalan-amalan saleh, maka seorang hamba akan mendapatkan rida dari Allah Swt.

Sebagai contoh ketika Khalifah Umar bin Khatab ra tertinggal salat jamaah, ia bersungguh-sungguh untuk menggantinya dengan salat malam (qiyamul lail).

Kelima, cari lingkungan yang kondusif. Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam membantu kesuksesan seorang hamba dalam bertobat.

Langkah yang tepat yakni dengan cara menjauhi lingkungan yang buruk dan menggantinya dengan lingkungan yang baik serta bergaul dengan teman yang baik pula.

Keenam, selalu mengingat akibat fatal dari dosa. Faktor yang sangat berperan penting dalam menjaga kesitiqamahan seorang hamba agar selalu melakuhkan amalan-amalan saleh adalah dengan selalu mengingat dampak fatal setelah melakukan dosa.

Sebagai contoh, mengingat terus akibat fatal jika ia melakuhkan dosa seperti dapat menghalangi ilmu, membuat keras hati, rejeki berkurang, menimbulkan jarak dengan Allah, mempersulit urusan dan lain-lain.

Demikianlah rahasia ulama sukses dalam bertobat. Semoga dengan mengetahuinya dapat menjadikan kita semangat untuk terus melakuhkan tobat dan semoga Allah Swt memberikan inayah-Nya sehingga kita dapat sukses dalam tobat.

Fuad Efandi

Pengajar di Pon-Pes Al-Ishlah Mataram Baru dan belajar di STAI Darussalam Lampung. Dapat disapa melalui Facebook Kang Efandi.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *