Rahasia Pernikahan, Cak Nun: Jangan Meminta Mawaddah Warahmah
HIDAYATUNA.COM – Pada saat digelar akad atau resepsi pernikahan, sering kali kita mengatakan “semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah“. Emha Ainun Najib atau Cak Nun menyampaikan dalam kajiannya, di Alquran disebutkan bahwa kata “Sakinah” merupakan kata benda sedangkan dalam kata kerja berarti Litaskunu.
Makna dari kata “Sakinah” sendiri tenang, misalnya laki-laki yang litaskunu ke istrinya dan Litaskunu illa atau Litaskunufihi (Litaskunufiha). Perbedaannya, jika Allah SWT memberi siang dan malam maka Allah mengatakan, “supaya engkau taskunu fi lail (masuk dengan tenang ke dalam istirahat malam)”.
Hal itu, dikatakan Cak Nun adalah sesuatu yang pasif. Kemudian, manusia juga diberi mawaddah di dalam diri kita. Litaskunufi, itu sesuatu yang pasif dan statis. Namun jika pernikahan, itu bukanlah litaskunufi tetapi litaskunu ila.
“Jadi sakinah itu tujuannya, bukan keadaannya. Jadi begini, kalau Sakinah itu semoga, tapi kalau mawaddah warahmah itu sudah pasti sehingga tidak bisa digabungkan semoga sakinah mawaddah warahmah,” kata Cak Nun dalam kajiannya.
Ketika mengucapkan doa untuk mempelai atau diri kita sendiri dalam pernikahan, hendaknya tidak meminta mawaddah warahmah. Kedua kata ini sudah Allah tanamkan dalam diri hamba-Nya.
Mawaddah Warahmah Sudah Allah Beri dalam Diri Manusia
Kata mawaddah warahmah sendiri merupakan alat manusia dalam mencapai sakinah sehingga hal itu tidak perlu diminta kembali. Allah SWT telah menurunkan mawaddah warahmah ke dalam diri manusia untuk mencapai Sakinah dalam pernikahan tersebut.
Rumah tangga ibarat hendak mengolah bahan makanan. Di sana ada mawaddah sebagai kompornya, rahmah sebagai wajannya dan isinya tergantung yang ingin mengolahnya, yaitu sakinah. Pun dalam pernikahan, suami-istri telah mengantongi mawaddah warahmah untuk mencapai sakinah.
Mawaddah sendiri merupakan magnet di dalam hati suami dan magnet di dalam hati istri. Dengan kata lain sebagai kecenderungan dan dorongan untuk terus menerus menyatu. Rahmah adalah kasih sayang di dalam hati yang ada di seluruh alam raya beserta isinya ini.
“Sakinah itu tujuan yang belum pasti. Tidak setiap hari suami istri merasakan sakinah, ada bumbu-bumbu seperti ngambek, tidak menyapa. Maka, kamu menikah di dunia ini diniatkan nantinya resepsi di akhirat karena di dunia hanya sementara. Diniatkan ketika bersuami istri akan sampai ke surga-Nya,” ungkap Cak Nun.