PWNU Kaltim Gelar Workshop Pemimpin Agama Pelopor Revolusi Mental

 PWNU Kaltim Gelar Workshop Pemimpin Agama Pelopor Revolusi Mental

Tolak Khilafah, Ini Bunyi Lengkap Hasil Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Samarinda – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (PWNU Kaltim) menggelar acara workshop. Pelatihan ini bertajuk Pemimpin Agama Pelopor dan Penggerak Gerakan Nasional Revolusi Mental melalui Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU).

Acara yang digelar di Hotel Bumi Senyiur Samarinda ini berlangsung selama tiga hari, 22-24 Oktober 2021. Kegiatan yang terlaksana atas kerja sama Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU).

Workshop dibuka langsung oleh masing-masing perwakilan dari Kemenko PMK, PBNU dan PWNU Kaltim. Puluhan peserta dari para pemuka agama hadir dalam kegiatan tersebut.

PWNU Kaltim menggelar workshop Revolusi Mental
PWNU Kaltim menggelar workshop Revolusi Mental (foto/dok.)

Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Suwadi D Pranoto dalam sambutannya menjelaskan pentingnya penyelenggaraan Madrasah Kader melalui kolaborasi. Yakni kolaborasi dengan cara menggandeng para pemimpin agama untuk mempelopori program nasional pemerintah.

Peran Pemuka Agama

Menurutnya, para pemuka agama memiliki peran besar dalam mensukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental pemerintah.

“Membangun kebersamaan yang salah satunya melalui forum kaderisasi atau madrasah kader merupakan sesuatu yang sangat penting,” kata Suwadi.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Didik Suhardi mengaku sangat mendukung penuh. Terhadap apa yang dilakukan PBNU dan PWNU Kaltim dalam mensukseskan gerakan revolusi mental melalui kegiatan madrasah kader.

Menurutnya, melalui madrasah kader pesan inti dari gerakan revolusi mental bisa tertransformasi secara maksimal nantinya hingga level bawah.

“Saya sangat setuju dengan apa yang dilakukan PBNU yaitu gerakan revolusi mental melalui madrasah. Ini merupakan langkah yang bagus untuk mentransformasi spirit revolusi mental agar sampai ke akar,” ujar Didik saat membuka acara tersebut melalui daring.

Upaya Membangun Karakter

Dirinya menjelaskan, inti dari gerakan revolusi mental bertujuan untuk membangun karakter. Serta menanamkan nilai-nilai etos kerja, gotong royong, dan integritas dalam masyarakat Indonesia.

Untuk membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai tersebut perlu dilakukan semua elemen, termasuk para pemimpin agama yang ada di seluruh wilayah.

Hal sama disampaikan Ketua PWNU Kaltim, M Fauzi A Bahtar. Menurutnya ini merupakan ikhtiar untuk meningkatkan integritas, etos kerja, dan gotong-gotong royong di kalangan warga NU, khususnya Pengurus Wilayah NU di Provinsi Kalimantan Timur.

“Ikhtiar ini tentu sangat relevan dengan komitmen Kemenko PMK dalam menegakkan Gerakan Revolusi Mental. Harapannya, para peserta kegiatan ini tidak selesai hanya dengan mengikuti kegiatan selama tiga hari ini. Tetapi juga ikut serta mengampanyekan gerakan revolusi mental kepada seluruh warga NU,” ungkapnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *