PWNU Jatim Gelar Musyawarah Alim Ulama Bahas Pilpres 2024

 PWNU Jatim Gelar Musyawarah Alim Ulama Bahas Pilpres 2024

Tolak Khilafah, Ini Bunyi Lengkap Hasil Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Tuban – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar Rapat Pleno dan Musyawarah Alim Ulama. Musyawarah digelar di Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (30/03/2022).

Salah satu bahasan dalam forum itu ialah soal kriteria sosok pemimpin terbaik sebagai acuan Nahdliyin pada Pemilu 2024.

KH Abdul Matin Jawahir, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur mengatakan pesantren akan menjadi garda terdepan terhadap persoalan bangsa dan negara.

“Para kiai pesantren mempunyai komitmen terhadap persoalan bangsa dan negara, dalam koridor politik kebangsaan. Nah, meskipun hajatan demokrasi baru pada 2024, tapi kami perlu memberikan panduan kepada umat,” kata Kiai Matin, dilansir dari NU Online Jatim.

Ditegaskan Kiai Matin, NU selalu hadir dalam setiap menghadapi permasalahan bangsa. Selain dakwah dan pengabdian di tengah masyarakat, NU mempunyai kriteria tersendiri yang berpijak pada Alquran, Sunnah Nabi, kesepakatan pendapat ulama (ijma’ dan qiyas).

Sementara itu, Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abd Salam Shohib atau Gus Salam juga menegaskan. NU sebagai organisasi masyarakat yang berpengaruh dan didengar di peta politik harus memiliki sikap jelas tentang wacana penundaan Pemilu 2024.

’’NU bertanggung jawab untuk bangsa dengan turut menjaga demokrasi yang telah dirintis oleh para pendahulu kita. Jangan sampai kemudian kesannya NU hanya ikut-ikutan, ketika bertemu dengan yang pro ikut pro dan sebaliknya. Sehingga terlihat tidak bisa memberikan sikap yang tegas,” katanya.

Dalam Forum Musyawarah Alim Ulama tersebut, dijadwalkan hadir para ulama dan kiai pesantren. Pun para tokoh Forkopimda, seperti Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya.

Rais Syuriah PWNU Jatim KH M Anwar Manshur dan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, tentu saja hadir bersama jajaran pengurus. Diikuti utusan badan otonom (Banom), seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU), Sarbumusi, Pagar Nusa, dan lembaga-lembaga di lingkungan PWNU Jawa Timur.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *