Putus Asa Jangan Nyerah Dulu! Ini Caranya Bangkit Lagi
HIDAYATUNA.COM – Rasa ingin menyerah atau putus asa pastinya pernah dialami oleh sebagian besar orang. Masalah yang dihadapi pun sangat beragam. Bisa karena masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah pendidikan, dan masih banyak lagi.
Tidak jarang karena saking stresnya dan sudah tidak kuat lagi, maka tidak sedikit orang yang mengambil jalan bunuh diri sebagai solusi terbaik. Tetapi ada juga orang yang melimpahkan keluh kesahnya pada orang terdekat melalui curhat secara intens. Ada pula yang tetap berusaha bertahan di tengah rasa ingin menyerahnya tersebut.
Kita tentunya tidak bisa menghakimi pilihan-pilihan tersebut karena kondisi setiap orang berbeda-beda. Sehingga, kita tidak bisa memaksakan mereka untuk segera bangkit. Ada jeda waktu yang harus diberikan dan kita memiliki tugas untuk terus memberi semangat agar mereka bisa bangkit kembali dari keterpurukannya.
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Az-Zumar ayat 53 yang artinya:
“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’”.
Apa Yang Terjadi Jika Kita Putus Asa?
Ketika kita putus asa, maka ada dampak yang terjadi. Di mana kita bisa menjadi manusia yang lupa akan kebaikan dari Allah SWT. Hal ini bisa dirasakan sendiri saat sedang berbahagia ketika mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Sedangkan saat mendapatkan musibah, kita akan menjadi orang yang putus asa.
Kemudian, saat putus asa juga akan menjadikan kita sebagai manusia yang rugi, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam surat Al-Hajj ayat 11:
“Dan diantara manusia ada orangyang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebaikan, tetaplah ia dalam keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”
Cara Mengatasi Putus Asa
Jika kita baru saja mendapatkan kegagalan dan rasanya ingin putus asa, maka cara-cara ini bisa membantu kita.
Jangan Tahan Untuk Menangis
Menangis adalah bentuk untuk meluapkan perasaan. Ketika kita menahannya, justru hanya rasa sesak yang dirasakan. Oleh karena itu, saat kita merasa putus asa dan ingin menangis, maka menangislah. Hal ini manusiawi adanya.
Siapa tahu setelah kita menangis, kita bisa menjadi lebih lega. Namun, jangan sampai tangis kita ini berlarut-larut. Tenangkanlah pikiran dan carilah solusi secara perlahan untuk bangkit lagi.
Memaknai Kegagalan dan Introspeksi Diri
Setelah diri kita menjadi tenang, cobalah untuk memaknai kegagalan tersebut. Pikirkan mengenai apa yang membuat kita menjadi gagal. Jika sudah diketahui, mulailah untuk introspeksi diri. Jangan sampai kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya terulang lagi.
Berusaha Untuk Positive Thinking
Saat kita putus asa, berusahalah untuk membawa pikiran ini pada hal-hal yang positif saja. Karena kehadiran pikiran negatif hanya akan membuat Anda semakin terpuruk dan tidak percaya diri. Kita bisa berpikiran bahwa kegagalan ini adalah sebuah langkah awal untuk bisa membenahi lebih baik lagi.
Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Meskipun diri ini sudah melakukan kegagalan, namun bukan berarti kita harus membenci diri sendiri. Bukalah pintu maaf untuk diri sendiri dan ajak untuk memulai kembali usaha dalam mencapainya.
Dekatkan Diri Kepada Allah SWT
Usaha yang kita lakukan tidak akan berhasil tanpa campur tangan Allah SWT. Oleh karena itu, iringi usaha tersebut dengan tetap mendekatkan diri kepada-Nya. Baik melalui ibadah wajib maupun sunnah. InsyaAllah, kita akan selalu dalam lindungan dan bimbingannya, serta diberi kemudahan selalu.
Manusia memang tidak akan pernah bisa jauh dari masalah, baik masalah ringan maupun masalah berat. Dan rasa putus asa juga bisa datang kapan saja. Namun, melalui beberapa cara tersebut mudah-mudahan bisa membantu agar diri yang sedang berputus asa bisa bangkit kembali.
Dengan begitu, perjalanan hidup bisa terus dilanjutkan dengan pikiran dan hati yang lebih baik, serta sudah lebih tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari agar tidak terjadi kegagalan yang sama.