Puasa Syawal dan Senin-Kamis, Bolehkah Digabungkan ?
HIDAYATUNA.COM – Puasa 6 hari pada bulan Syawal merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini telah disebutkan dalam banyak hadis, diantaranya adalah hadis dalam Sunan Abu Dawud berikut :
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ
Artinya : “Dari Abu Ayyub sahabat nabi, dari Rasulullah SAW beliau berkata: “Barangsiapa yang melakukan puasa pada Bulan Ramadhan kemudian ia ikutkan dengan puasa enam hari pada Bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa satu tahun.”
Namun disisi lain puasa pada hari senin dan kamis adalah juga puasa yang oleh Rasulullah SAW umat Islam dianjurkan untuk menjalankannya karena pada hari itu seluruh amal umat manusia akan diperlihatkan.
عَنْ مَوْلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ أَنَّهُ انْطَلَقَ مَعَ أُسَامَةَ إِلَى وَادِي الْقُرَى يَطْلُبُ مَالًا لَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَقَالَ لَهُ مَوْلَاهُ لِمَ تَصُومُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ وَأَنْتَ شَيْخٌ كَبِيرٌ قَدْ رَقَقْتَ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَسُئِلَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّ أَعْمَالَ النَّاسِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
Artinya : “dari Bekas budak Usamah bin Zaid bahwa ia pernah pergi bersama Usamah ke lembah Qura mencari harta miliknya. Usamah selalu puasa senin dan kamis, lantas bekas budaknya berkata kepadanya; “Mengapa anda berpuasa pada hari senin dan kamis, padahal anda alah orang yang lemah dan telah lanjut usia?” Usamah menjawab; Sesungguhnya Rasulullah SAW senantiasa puasa senin dan kamis, lalu Rasulullah SAW ditanya mengenai hal tersebut, dan beliau menjawab: “Sesungguhnya seluruh amalan manusia akan diperlihatkan pada hari senin dan kamis.” (Musnad Ahmad)
Lantas bagaimanakah jika puasa syawal bertepatan dengan hari senin atau kamis, bolehkah kedua jenis puasa ini digabungkan atau harus memilih salah satu ?
Untuk menjawab pertanyaan diatas kita harus memahami istilah :
1. Ibadah Maqshudah Li Dzaatiha (Ibadah yang pelaksanaanya merupakan tujuan utama dalam syariat)
2. Ibadah Laysa Maqsudah Li Dzaatiha (Ibadah yang pelaksanaanya bukan merupakan tujuan utama dalam syariat)
Ibadah Maqshudah Li Dzaatiha (Ibadah yang pelaksanaanya merupakan tujuan utama dalam syariat) adalah sebagaimana ibadah wajib yang harus dilaksanakan seluruh muslimin seperti shalat lima waktu, puasa ramadhan dan lainnya.
Sedangkan Ibadah Laysa Maqsudah Li Dzaatiha (Ibadah yang pelaksanaanya bukan merupakan tujuan utama dalam syariat) seperti ibadah-ibadah sunah yang memiliki waktu-waktu tertentu untuk melaksanakannya, sebagaiman puasa senin-kamis dan puasa syawal.
Terkait dengan penggabungan puasa Senin-Kamis dengan puasa syawal banyak ulama yang memperbolehkan, dengan alasan bahwa kedua ibadah ini termasuk kategori Ibadah Maqshudah Li Dzaatiha.
Syaikh Sholih Al-Utsaimin dalam kitabnya Liqa Al Bab Al Maftuh menjelaskan bahwa puasa Senin-Kamis yang merupakan Ibadah Laysa Maqsudah Li Dzaatiha (Ibadah yang pelaksanaanya bukan merupakan tujuan utama dalam syariat). Begitu juga dengan puasa Syawal.Karena dua ibadah ini merupakan ibadah yang sejenis, maka dua ibadah ini boleh digabungkan pelaksanaanya.
Bagaimana Niatnya
Niatnya boleh berniat dengan niat puasa syawal atau niat puasa Senin-Kamis, berikut bacaan niatnya.
Niat Puasa Syawal pada malam hari :
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺩَﺍﺀِ ﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟﺸَّﻮَّﺍﻝِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu Shouma Ghodin ‘An Adai Sunnati Syawwali Lillahi Ta’ala
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal besok karena Allah SWT.”
Niat Puasa Syawal pada pagi hari :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Hadzal Yaum ‘An Adai Sunnati Syawwali Lillahi Ta’ala
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal besok karena Allah SWT.”
Niat Puasa Hari Senin :
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الِإثْنَيْنِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu Shouma Yaumal Isnaini Sunnatan Syawwali Lillahi Ta’ala
Artinya : Saya niat berpuasa hari senin sunnah karena Allah Ta’ala.
Niat Puasa Hari Kamis :
نَوَيْتُ صَوْمَ ي يَوْمَ الخَمِيْس سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu Shouma Yaumal Khomis Sunnatan Syawwali Lillahi Ta’ala
Artinya : Saya niat berpuasa hari kamis sunnah karena Allah Ta’ala.