Puasa Diniatkan untuk Diet, Bagaimana Hukumnya?

 Puasa Diniatkan untuk Diet, Bagaimana Hukumnya?

Inilah Manfaat Puasa Menurut Kajian Ilmiah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Puasa Ramadhan diniatkan untuk diet, menurut fiqih Islam tetap sah selama tetap memperhatikan syarat dan rukun puasa. Jangan abaikan pula untuk berniat pada waktu yang telah ditentukan tersebut.

Puasa Ramadhan yang diniatkan untuk diet, tergolong dalam persoalan ibadah yang niatnya diikuti dengan persoalan non ibadah. Persoalan ini masuk dalam pembahasan tasyrikun niat atau niat ganda.

Dalam hal ibadah, biasanya kita mendapati masyarakat menggabungkan niat dua puasa, misalnya puasa wajib diikuti dengan puasa sunah. Contohnya puasa nazar dengan puasa sunnah Senin Kamis.

Menggabungkan niat puasa tersebut hukumnyaboleh, sebagaimana menggabung puasa nazar dan sunah. Hal itu dijelaskan dalam kitab al Asybah wa Nazhair, karya Imam Al Hafiz Asy Suyuthi.

Pada halaman 22, beliau menyebut hukum menggabung niat puasa wajib dan sunah ialah boleh.

صَامَ فِي يَوْمِ عَرَفَة مَثَلًا قَضَاء أَوْ نَذْرًا، أَوْ كَفَّارَة، وَنَوَى مَعَهُ الصَّوْم عَنْ عَرَفَة؛ فَأَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِالصِّحَّةِ، وَالْحُصُولِ عَنْهُمَا

Artinya; Misalnya menggabung puasa arafah dan puasa Ramadhan yang diqadha, atau menggabung arafah dan puasa nazar. Dan ia berniat puasa wajib tadi dengan ada pelaksanaan puasa Arafah, maka memfatwakan Barizi, tentang kebolehan yang demikian. Dan tercapai keduanya (mendapat dua pahal).

Puasa Berdampak pada Kesehatan

Terkait ibadah puasa dibarengi niat diet, adalah menggabung niat ibadah dan non ibadah. Pada dasarnya menggabung niat ibadah dan non ibadah tak sempat membatalkan ibadah tersebut.

Namun, dalam persoalan ini, menurut Iqbal Syauqi penting sekiranya menyimak perkataan asy Suyuthi terkait persoalan ini.

فان كان قصد الدنيوي هو الاغلبلم يكن فيه اجر. وان كان الدين اغلب كان له الاجر بقدره, وان تساويا تساقط

Artinya; Jika seorang menggabung dua niat (ibadah dan non ibadah) , dan jika tujuan duniawi lebih dominan dari ibadah, maka pelakunya tak mendapatkan pahala. Namun jika niat ibadah lebih dominan, maka ia akan mendapatkan pahala ibadah. Jika derajat niat keduanya sama, maka niat keduanya gugur (sebaiknya berniat kembali).

Dilansir dari Bincangsyariah, M Iqbal Syauqi al-Ghiffary menjelaskan dalam buku Agar Tak Hanya Lapar dan Dahaga; Panduan Puasa Ramadhan Sehat dan Berkah. Menurutnya, pada saat seseorang berpuasa, maka diasumsikan bahwa asupan kalori bisa dikurangi sehingga berat badan dapat diturunkan.

Tidak dipungkiri, dalam berbagai penelitian, ada yang menunjukkan hubungan puasa dengan diet. Namun, hal tersebut membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Puasa memang erat kaitannya dengan kesehatan sebab, bila seseorang ingin melaksanakan operasi atau bedah, maka ia terlebih dahulu dianjurkan dokter untuk berpuasa. Sama halnya saat seseorang ingin memeriksa kadar gula, maka si paseien diminta berpuasa, dan sebagainya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *