Program Santripreneur Diyakini Tingkatkan Skill Berwirausaha
HIDAYATUNA.COM, Tangerang – Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) dan Kementerian Perindustrian, melakukan upaya untuk menumbuhkan wirausaha baru di lingkungan Pondok Pesantren dengan adanya program “Santripreneur”. Dan program ini akan menjadi implemenmtasi dari Peta Jalan Making Indonesia 4.0 dalam pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
“Melalui program Santripreneur ini, santri masa kini dituntut untuk tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga mampu berwirausaha,” ujar Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih, Tangerang, Senin (2/9/2019).
Gati menyampaikan, bentuk pembinaan yang dilakukan berupa bimbingan teknis dan fasilitasi mesin/peralatan perbengkelan roda dua. Adanya unit pendidikan SMK dalam naungan Yayasan Pondok Pesantren Al Falah ini mendasari kami memberikan pembinaan di sektor perbengkelan roda dua. Ia juga berpendapat, bahwa santri di Pondok Pesantren Al Falah ini sudah memiliki dasar dalam perbengkelan otomotif.
“Selanjutnya tinggal kami beri stimulus agar dapat menjadi wirausaha baru,” katanya.
Fasilitas mesin dan peralatan yang diberikan, harapnya, dapat dimanfaatkan oleh Pondok Pesantren sebagai unit bisnis yang baru dari Pondok Pesantren. Sehingga dengan adanya fasilitas mesin dan peralatan baru ini dapat menumbuhkan pionor-pionir wirausaha yang berasal dari santri, alumni santri, ataupun masyarakat sekitar Pondok Pesantren.
Bantuan mesin yang diberikan berupa Kompressor, Scanner Injection, Charger Accu, Mesin Nitrogen, Bike Lift, Msin Pembuka Ban, dan Tool Set Drawer masing-masing sebanyak 2 (dua) unit. Tercatat sebanyak 33 Pondok Pesantren telah dibina oleh Ditjen IKMA selama periode tahun 2013-2019, dengan lebih dari 7000 santri telah diberikan pelatihan produksi, serta motivasi kewirausahaan.
“Kegiatan penumbuhan wirausaha industri di Pondok Pesantren, adalah salah satu upaya untuk mendorong pesantren dalam membangun eksistensinya. Pondok pesantren yang didalamnya tumbuh jiwa-jiwa kewirausahaan, dan merupakan landasan dasar bagi pondok pesantren untuk menuju institusi yang mandiri secara ekonomi dan finansial,” pungkasnya.
Selain itu, Kepala Yayasan Pondok Pesantren Al Falah, Yuda Abdul Jabar menyambut baik pelaksanaan program “Santripreneur” itu. Baginya, program ini menambah kegiatan positif bagi para santri di lingkungan Pondok Pesantren.
“Program ini bisa menjadi penyemangat buat kami untuk menumbuhkan perekonomian daerah setempat. Dan saya berharap bimbungan teknis dan fasilitas mesin/peralatan ini dapat meningkatkan pengetahuan para santri khususnya di lingkungan Pondok Pesantren Al Falah. Sehingga, kelak mereka lulus dari Pondok Pesantren bisa menjadi anak-anak yang mandiri,” papar Yuda.