Program Bagus, Kemenag Harap Kemitraan Madrasah Indonesia-Australia Diperluas
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kementerian Agama berharap program kemitraan untuk madrasah yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah Australia dapat diperluas jangkauannya.
Disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi program kemitraan Madrasah yang telah dilakukan, jika dilihat dari sebarannya baru menjangkau 16 kabupaten, satu kota, serta beberapa provinsi.
“Ke depan jika program ini masih dilanjutkan, berharap bisa terus ditingkatkan. Kami mengusulkan ditingkatkan pada aspek sebaran wilayahnya diperluas, cakupan dan sasaran kelompok belajar diperbanyak. Sehingga manfaat yang kami terima akan lebih luas sasarannya,” kata Wamenag, saat melakukan rapat virtual dengan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allester Cox, Senin (11/8/20).
Sebelumnya, Kementerian Agama dan Kedutaan Besar Australia menjalin hubungan kerjasama dalam program kemitraan Innovation’s for School Children (INOVASI) dan Technical Assistance for Education Systems Strengthening (TASS). Kedua program kemitraan tersebut telah berlangsung selama empat tahun, mulai Januari 2016 hingga Juli 2020.
Menurut Wamenag, program kemitraan yang dilakukan telah memberikan banyak manfaat. Di antaranya, untuk mendukung terciptanya anak didik dan tenaga kependidikan Kementerian Agama yang lebih terampil dan mumpuni.
“Utamanya, di bidang literasi dan numerasi,” kata Wamenag.
“Kami berharap kerjasama ini terus ditingkatkan dan akan memberikan supporting terkait kebijakan program, waktu dan tempat yang akan dijadikan pilot projec program,” imbuh Wamenang.
Wamenag juga menawarkan kerjasama yang lebih luas lagi dalam penguatan nilai-nilai moderasi beragama yang menjadi core business Kementerian Agama sekarang.
Senada dengan Wamenag, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno mengaku sangat puas dengan program yang telah berjalan dan siap menyambut program baru yang diharapkan akan lebih luas jangkauannya.
“Jika program ini dilaksanakan lebih luas tentunya akan memberikan dampak yang lebih luas lagi bagi pengembangan guru dan tenaga kependidikan dilingkungan kementerian agama,” ujar Suyitno.