Pro-Kontra Sifat Obat Bawang Putih dan Penjelasan Hadis
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Bawang putih, terlepas dari baunya yang menyengat, tetap menjadi bagian dari arena domestik dengan khasiat yang ditetapkan dalam praktik penyembuhan tradisional dan holistik. Sebagai penyembuh alami, bawang putih merupakan obat yang ampuh.
Namun, baru-baru ini, pengobatan modern juga mempelajari bawang putih karena semakin banyak bakteri yang semakin kebal terhadap antibiotik buatan manusia. Dalam penelitian mereka, para ilmuwan telah menemukan bahwa bawang putih memang penyembuh yang ampuh tetapi tidak datang tanpa bahaya dan efek samping.
Penyembuh alami menyadari efek samping ini juga dan sering mempertimbangkannya saat menyarankan bawang putih sebagai obat. Aroma bawang putih adalah salah satu efek samping yang berpotensi membahayakan.
Di mana aromanya memiliki pengaruh yang kuat, tetapi tidak kentara pada hubungan pikiran-tubuh manusia. Nabi Muhammad Saw pernah memberitahu pengikutnya: “Siapa pun yang telah makan [bawang putih] sebaiknya tidak mendekati masjid” (Sahih Bukhari 7:65 #362).
Pada awalnya ini mungkin tampak seperti permintaan pribadi, tetapi ketika seseorang melihat lebih dalam, gambaran yang lebih besar dapat dilihat melalui pengobatan getaran.
Bawang Putih Menghalangi Cakra?
Di dalam energi halus tubuh manusia, bau bawang putih menghalangi cakra tenggorokan, cakra perut, dan cakra dasar. Cakra adalah pusat energi di dalam tubuh. Semua hal terkait, ketika chakra tenggorokan diblokir ada ketidakmampuan untuk mengekspresikan diri secara emosional.
Ketika chakra perut diblokir, ada perasaan menderita penyakit psikosomatis. Terbangun, ada kemampuan untuk menguasai keinginan yang diikuti dengan peningkatan intuisi. Terkait dengan lingkungan masjid, baunya akan mengganggu niat seseorang dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bersujud dalam shalat.
Cakra dasar berkaitan dengan perasaan membumi. Ini mempengaruhi ekstremitas bawah seperti yang digunakan dalam sujud (sujud), terutama otot dan jaringan paha dan sirkulasi di kaki. Ketika seseorang tidak membumi, ada ketakutan tersembunyi dan ketidakmampuan untuk fokus pada masalah penting.
Ketika chakra ini terbangun, seseorang menjadi tenang dan lebih mampu untuk memulai latihan spiritual. Jika pikiran seseorang gelisah saat berdoa, maka tindakan doa menjadi murni fisik. Oleh karena itu, persatuan dalam sholat berjamaah menjadi terganggu pada tingkat energi.
Dengan demikian, kandungan sulfur dalam bawang putih mengganggu pengobatan dan metode penyembuhan getaran (Gurudas, p.62, 63). Untungnya ada obat cepat untuk bau ini: mengunyah setangkai peterseli bisa menghilangkan bau apa pun sebelum mengunjungi masjid. (sumber: About Islam)