Presiden Prancis Tuding Wanita Muslim Promosikan Sekterianisme
HIDAYATUNA.COM, Paris – Presiden Prancis Emmanuel Macron menuding bahwa para wanita muslim telah mempromosikan sektarianisme. Untuk itu, ia secara tegas akan terus menyuarakan larangan penggunakan jilbab di Prancis.
Macron menganggap jilbab adalah simbol pemutus hubungan rakyat dengan negara. “Di beberapa lingkungan, beberapa orang menggunakan jilbab sebagai simbol untuk memutuskan hubungan seseorang dengan republik; ini disebut sektarianisme,” kata Macron dikutip dari Daily Sabah, Ahad (27/10/2019).
Selain itu ia juga mengatakan bahwa, dalam sebuah layanan umum tidak seharusnya seseorang mengenakan jilbab. Hal ini dikarenakan negara harus netral dalam beragama.
“Mengenakan jilbab di ruang publik bukan urusan saya; namun dalam layanan publik, di sekolah dan saat mendidik anak-anak, masalah jilbab adalah urusan saya. Itulah yang dimaksud dengan sekularisme,” kata Macron.
Prancis memiliki penduduk Muslim minoritas yang diperkirakan hanya mencapai 5 juta.
Selama bertahun-tahun kelompok-kelompok hak asasi manusia terus menyuarakan hak-hak wanita muslim di Prancis, namun tidak menghasilkan apapun.