Presiden Iran Kecam Soal Karikatur Nabi di Prancis
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Presiden Iran, Hassan Rouhani turut mengecam soal pembiaran penerbitan karikatur Nabi Muhammad. Sebelumnya, Turki, Malaysia dan Mesir sudah mengambil sikap tegas soal pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron itu.
Dalam siaran resminya dilansir dari Al Jazeera, pemimpin tertinggi negara Iran tersebut menyebut apa yang ditunjukkan Macron dengan mendukung penerbitan karikatur Nabi Muhammad disebut sebagai tindakan yang tidak etis.
Bahkan lanjut Rouhani, perlakuan Macron atas karikatur Nabi Muhammad dinilai telah menghina dan melukai umat Islam. Ia secara tegas menentangnya.
Menurut Rouhani, jika yang dirujuk Macron adalah kebebasan berekspresi, namun kebebasan harus disertai penghormatan terhadap nilai-nilai dan pertimbangan etika.
“Orang Barat harus memahami Nabi besar Islam dicintai oleh semua Muslim dan pecinta kebebasan dunia,” ujar Rouhani dikutip Kamis (29/10/2020).
“Menghina Nabi adalah menghina semua Muslim. Menghina Nabi adalah menghina semua nabi, nilai-nilai kemanusiaan, dan sama saja dengan merongrong etika,” sambungnya.
Rouhani menjelaskan, Nabi Muhammad sangat dihormati umat Islam dan segala jenis penggambaran visual tentang dirinya dilarang dalam Islam.
Karikatur Nabi yang dibuat majalah Prancis, Charlie Hebdo, dipandang umat Muslim sebagai tindakan ofensif dan Islamofobia.
“Karena dianggap menghubungkan Islam dengan terorisme,” jelasnya.