Ponpes Nurul Huda Siapkan Santri ke Timur Tengah Sejak 4 Tahun Lalu
HIDAYATUNA.COM, Kuningan – Pondok Pesantren, atau Ponpes Nurul Huda yang diasuh KH Muhammad Fahmi Fauzan, di Kertawangunan, mempersiapkan santri-santrinya agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Karantina Tahfidz-Bahasa Arab. Program ini sudah direncakan sejak 4 tahun lalu.
Karantina Tahfidz-Bahasa Arab diperuntukan bagi santri akhir atau kelas 3 Aliyah yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan menargetkan universitas ternama di Timur Tengah. Sekitar 2-3 bulan, secara intens, santri dibimbing untuk menambah hafalan al-quran dan memperkaya bahasa Arab. Tidak hanya itu, santri juga dibimbing memahami berbagai hal yang dapat mempermudah masuk ke universitas di Timur Tengah.
“Karantina Tahfidz-Bahasa Arab ini khusus, bagaimana santri bisa menjawab soal yang nanti akan disajikan ketika pelaksanaan tes nasional untuk mereka yang menginginkan seperti ke al-Azhar, Maroko, atau Universitas lain di Timur Tengah,” ujarnya, di Kuningan, Rabu (11/9/2019) sore.
Berbeda dengan sehari-hari, program Karantina Tahfidz-Bahasa Arab ini santri dituntut lebih aktif terutama dalam hal penggunaan bahasa Arab. Santri dianjurkan mendalami tentang keilmuan kesusastraan atau balaghah. Program ini juga dapat diikuti santri atau pelajar lainnya di luar ponpes Nurul Huda.
“Entar ada sertifikatnya. Kita uruskan untuk ikut tes nasional, kalau lulus kita siapkan untuk keberangkatan ke universitas Timur Tengah yang mereka pilih,” paparnya.
Sistem kurikulum Pesantren Nurul Huda memadukan antara sistem pendidikan pesantren salaf dan modern. Ponpes itu juga menekankan santrinya dapat menguasai literatur keislaman, menguasai bahasa Arab serta dapat menjadi penghafal al-Quran.