Pidato Hasyim Asy’ari di Majalah Al-Syu’lah, Ulil: Tulisan Amat Penting
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendikiawan muslim Indonesia, Ulil Abshar Abdalla angkat suara soal pidato (khutbah) pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari yang dimuat di Majalah Al-Syu’lah pada 1 Juli 1944.
Majalah tersebut merupakan majalah berbahasa Sunda Pegon yang terbit di era penjajahan Jepang. Sebelumnya kabar mengenai khutbah KH Hasyim Asy’ari di Majalah al-Syu’lah diunggah oleh ahli filologi Islam, Ahmad Ginanjar Sya’ban lewat sebuah ulasannya yang diunggah di Facebook pribadinya.
Menanggapi ulasan Ginanjar perihal khutbah Hasyim Asy’ari berbahasa Sunda Pegon itu, Ulil Abshar Abdalla menilainya sebagai tulisan yang amat sangat penting.
“Tulisan amat penting,” tulis Ulil saat membagikan unggahan Ginanjar Sya’ban di akun pribadinya dikutip Hidayatuna.com, Kamis, 9 Juli 2020.
Sebagai informasi, sebelumnya ahli filologi Islam, Ahmad Ginanjar Sya’ban mengulas tentang khutbah KH. Hasyim Asy’ari berbahasa Sunda Pegon di Majalah al-Syu’lah. Dalam ulasannya, Ginanjar menjelaskan khutbah Hasyim Asy’ari versi bahasa Sunda aksara Arab (Sunda Pegon) ini dimuat di majalah “al-Syu’lah” edisi 1 Rajab 1363 Hijri.
Yakni bertepatan dengan 1 Juli tahun Jepang 2604 atau tahun Masehi 1944 dengan nomor 5 tahun 1. Ia mengatakan bahwa Majalah “al-Syu’lah” merupakan majalah berbahasa Sunda Pegon yang terbit pada zaman pendudukan Jepang yang penerbitannya dikeluarkan oleh “Gunseikanbu Shumubu” (Departemen Agama Pemerintahan Balatentara Jepang).
“Di halaman terakhir majalah, terdapat keterangan pencetaknya adalah Gun-Kanetsu-Han yang beralamat di Pemandangan, Jakarta,” sambungnya.
Menurut Ginanjar, khutbah KH. Hasyim Asy’ari dalam bahasa Sunda Pegon ini termuat secara lengkap dalam 3 lembar halaman (hal. 16-18).
Teks khutbah berbahasa Sunda di atas lanjut dia, merupakan terjemahan dari teks asli yang ditulis dalam bahasa Arab dan disampaikan dalam rapat pertemuan para ulama Jawa Tengah yang diadakan di kota Solo pada 25 Juni 1944. Dimana Hasyim Asy’ari menyampaikan khutbah tersebut dalam kapasitasnya sebagai pucuk pimpinan tertinggi umat Muslim Indonesia.
Teks asli berbahasa Arab khutbah di atas dimuat dalam majalah “Soeara Moeslimin Indonesia” edisi Rajab 1363 Hijri (Juli tahun Jepang 2604 atau 1944 tahun Masehi). “Soeara Moeslimin Indonesia” adalah majalah berbahasa Melayu-Indonesia beraksara Latin (di dalamnya terdapat sisipan bahasa Jepang dan bahasa Arab) yang diterbitkan oleh “Madjelis Sjoero Moeslimin Indonesia” (Masjoemi).