Pewarna Ungu Pada Masa Nabi Daud Ditemukan Arkeolog Israel
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Baru-baru ini para arkeolog Israel mengumumkan penemuannya tentang pewarna ungu yang diklaim berasal dari masa kerajaan Nabi Daud.
Penemuan itu diperoleh berdasarkan hasil penggalian di sebuah situs di Timma, sekitar 220 km selatan Yerussalem. Dalam eskavasi tersebut, di dapatkan sebuah fragmen yang kemudian diteliti oleh para arkeolog.
Hal tersebut dijelaskan oleh Pakar Otoritas Purbakala Israel Dr Naama Sukenik. Pertama kalinya kain dari periode kerajaan Nabi Daud dengan warna unggu ditemukan di wilayah tersebut.
“Di zaman kuno, pakaian ungu dikaitkan dengan bangsawan, dengan pendeta, dan tentu saja dengan kerajaan,” katanya dilansir dari Sindonews, Ahad (31/1/2021).
Menurutnya penemuan tersebut disebut sebagai penemuan yang sangat menarik dan penting. Sukenik menambahkan saat itu kedudukan pewarna unggu lebih berharga dibanding dengan emas.
“Warna ungu yang indah, fakta bahwa warnanya tidak pudar, dan kesulitan dalam menghasilkan pewarna itu, yang ditemukan dalam jumlah kecil di tubuh moluska. Semuanya menjadikannya pewarna yang paling bernilai tinggi, yang seringkali harganya lebih mahal dari emas,” jelasnya.
Ia menambahkan, warna ungu juga disebutkan dalam Alkitab Yahudi dan Kristen. Termasuk dalam pakaian yang dikenakan Raja Daud, Raja Sulaiman dan Yesus.
Sementara itu, Profesor dari Departemen Arkeologi Universitas Tel Aviv, Prof Erez Ben-Yosef mengungkapkan. Bahan yang mengandung pewarna itu ditemukan selama penggalian di situs yang dikenal sebagai Bukit Budak.
“Warnanya segera menarik perhatian kami, tetapi kami sulit percaya bahwa kami telah menemukan ungu sejati dari periode kuno seperti itu,” katanya.
Penanggalan karbon dari kain tersebut ditemukan berasal dari sekitar 1.000 tahun Sebelum Masehi. Sekitar waktu ketika Raja Daud telah memerintah, diikuti oleh putranya, Sulaiman.