Pesantren Masa Depan, Pencetak Santri Wirausahawan
HIDAYATUNA.COM – Menjaga otoritas keislaman tradisional tertua di Indonesia seperti pesantren, di tengah perkembangan zaman yang makin modern ini tentu menjadi keharusan. Selain itu, pesantren harus terus berkembang dan berbenah menjadi lembaga yang mencetak wirausahawan muda.
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Asrorun Niam Sholeh pernah menyinggung hal ini pada akhir 2020 lalu. Mengingatkan kembali, Asrorun mengatakan bahwa pesantren tidak hanya mendidik santri untuk memahami hal-hal yang bersifat keagamaan dan akrab dengan kitab-kitab.
Menurutnya, inilah saat yang tepat bagi pesantren untuk mengembangkan minat dan bakat para santri melalui wirausaha. Dengan demikian ekonomi keumatan pun akan semakin memuncak dan Indonesia diharapkan dapat lebih baik dari tahun ke tahun.
Sebab sebagaimana kita tahu, bahwa pondok pesantren dekat dengan kemandirian. Para santri yang mengemban pendidikan di pondok pesantren juga dididik untuk memiliki sifat mandiri dan prihatin.
Berangkat dari latar belakang pesantren dan santrinya tersebut, dapat lebih mudah untuk mengembangkan minat dan bakat berwirausaha. Utamanya dengan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi umat dan sesuai dengan target pasar yang tepat.
Mengapa mandiri ekonomi menjadi penting dan harus dimulai dari para santri? Jawabannya, salah satu keberhasilan negara berbekal pada kemandirian bangsa di bidang ekonomi.
Dengan mandiri secara ekonomi, santri bisa memainkan kembali fungsi dan perannya di masyarakat yakni memberantas kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja bagi umat. Sebagaimana para pahlawan pendahulu bangsa, para ulama yang juga mendedikasikan diri dan kemampuannya untuk negara. Begitulah pemuda masa kini semestinya, menunjukkan cinta pada Tanah Air dengan mandiri ekonomi.