Pesantren Diminta Aktif Mengisi Ruang Digital
HIDAYATUNA.COM, Bogor – Pendiri Pusat Studi Pesantren, atau PSP, Achmad Ubaidillah menilai dalam rangka menangkal gerakan paham ekstrimesme, posisi pesantren disebut berperan penting. Untuk itu dirinya meminta seluruh pesantren di Indonesia aktif mengisi ruang digital dengan konten-konten agama yang ramah.
Ia mencontohkan peran media online. Menurutnya media online efektif digunakan sebagai media dakwah dalam mensyiarkan Islam yang toleran.
Untuk itu, lanjut dia, penyebaran Islam melalui media online perlu ditingkatkan, agar masyarakat dapat mengakses konten-konten yang baik. Ia mengajak para pengelola media pesantren bersinergi dan merapatkan barisan guna menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.
“Forum pertemuan penggerak media ini baik dalam penguatan dan membuat sindikasi bagi kita semua,” kata Achmad Ubaidillah dalam keterangannya saat mengisi pertemuan dengan para penggerak media pesantren di Bogor, Jawa Barat, dikutip Ahad (29/9/2019).
Dirinya ingin pertemuan dengan para penggerak media pesantren bisa bertahan lama. Pertemuan tersebut harus menjadi momentum untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman pengelolaan media pesantren.
“Saat ini bukan lagi era kompetisi tapi hari ini dunia sudah masuk pada era kolaborasi, sehingga butuh kerja sama satu dengan yang lainnya. Mari kita tuangkan semangat kolaborasi ini,” sambungnya.
Pria tamatan sastra Rusia ini meyakini bahwa setiap pesantren memiliki potensi besar yang harus dikelola dengan baik dengan kolaborasi. Setidaknya, setiap pesantren mempunyai kiai yang mumpuni dan memiliki otoritas tinggi dalam berbicara keagamaan.
“Namun, para kiai ini tak muncul sebagai sebuah patron dalam keagamaan mengingat intensitas kehadirannya di dunia digital kalah ketimbang penceramah yang lebih banyak muncul di jagat maya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ubaidillah mengatakan, melalui forum-forum demikian, ia berharap masing-masing pesantren bisa lebih aktif mengisi ruang digital. Sehingga dakwah Islam moderat dalam rangka menangkal gerakan ekstremisme dapat berjalan maksimal.