Pesan Khusus Kiai Sahal Mahfudz Untuk Para Santri
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama karismatik dan juga pengasuh pondok Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, (alm) KH Sahal Mahfudz memberikan dua pesan kepada segenap santri, baik yang masih mukim di pesantren atau pun yang sudah pulang.
Pesan itu diceritakan KH. Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin) saat peringatan Haul KH. Mahfudz Salam dan KH. Sahal Mahfudz ke-6 di Pesantren Maslakul Huda Kajen, pada Sabtu 31 Oktober 2020 lalu.
Gus Rozin mengatakan ada dua pesan dari Mbah Sahal yang sangat penting untuk direnungkan semua khalayak. Khususnya bagi para santri dan santriwati.
“Yang pertama, para santri baik yang masih mukim di pesantren atau pun yang sudah pulang (alumni), disarankan untuk tetap mendoakan guru-gurunya setiap saat,” kata Gus Rozin dalam video singkat yang diunggah akun Instagram @ala_nu, dikutip Senin (17/10/2022).
Ia menambahkan setidaknya hadiah surat Al-Fatihah harus disempatkan. “Misal kalau tidak setiap selesai salat lima waktu, minimal doa adalah dengan mengirimkan hadiah surat Al-Fatihah,” sambungnya.
Pesan kedua Mbah Sahal selanjutnya adalah santri harus bisa bermanfaat bagi sesama. Paling tidak, kata dia, santri jangan sampai merugikan orang lain.
“Setiap santri diharapkan bisa membawa kemanfaatan untuk lingkungannya. Baik ketika masih mukim di pesantren ataupun ketika sudah pulang ke kampung halaman,” jelasnya.
Kemanfaatan itu tidak terbatas bentuknya. Bisa berupa kemanfaatan sosial ataupun kemanfaatan yang lain. Seorang santri tidak harus menjadi Kiai untuk memberi kemanfaatan kepada lingkungan.
Gus Rozin menjelaskan bahwa dalam hal kebermanfaatan ini, menyebutkan ada istilah ‘batas ideal dan batas minimal’.
“Jika idealnya, santri diharapkan memberikan manfaat, minimal tidak merepotkan orang lain. Jadi, santri harus mandiri,” tandasnya. []