Perubahan Besar Atas Penaklukan Islam di Kawasan Barat Tengah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sejak awal ekpansi Islam di kawasan Barat Tengah (Timur Tengah) telah membawa banyak perubahan besar. Salah satu yang paling kentara adalah bahasa.
Hugh Kennedy dalam bukunya berjudul “Penaklukan Muslim yang Mengubah Dunia” menjelaskan Timur Tengah (Barat Tengah) dalam dekade awal adalah masyarakat yang multikultural. Timur Tengah sebelumnya ditaklukkan pasukan Muslim
“Di mana bahasa dan agama yang berbeda hadir bersama dan berbaur di wilayah yang sama secara geografis. Setelah suksesnya penaklukan ini, bahasa yang dipergunakan oleh kaum elit baru ini adalah bahasa Arab,” ungkap Hugh dikutip Rabu (20/1/2021).
Ia menambahkan, meski untuk urusan pemerintahan, bahasa administratif yang berlaku sebelumnya terus digunakan untuk segala urusan pemerintahan. Namun, setelah beberapa generasi, hal ini malah berubah. Adapun bahasa sebelumnya ialah Yunani di Syria dan Mesir, bahasa Persi Tengah (Pahvali) di Irak dan Iran, bahasa Latin di Spanyol.
“Sekitar tahun 700, enam puluh tahun lebih setelah penaklukan paling awal. Khalifah Umayyah Abdul Malik (685-705) memutuskan, bahasa Arab dan hanya bahasa Arab yang digunakan dalam pemerintahan,” jelasnya.
Keputusan ini menurut Hugh dinilai efektif bagi eksistensi bahasa Arab. Dimana pasca pendudukan Islam di kawasan ini, terjadi perubahan besar di bidang bahasa.
“Sejak saat itu, siapa pun yang menginginkan posisi dalam birokrasi yang terus berkembang di negara Islam ini. Apakah mereka bangsa Arab atau non-Arab karena keturunan dan pengasuhan, harus mampu membaca dan menulis dalam bahasa Arab,” ujarnya.