Perlukah Ta’aruf Sebelum Menikah Zaman Sekarang? Ini Jawaban Alquran
HIDAYATUNA.COM – Dalam melakukan pencarian pasangan hidup, Islam sudah mengaturnya dengan baik. Proses itu sering disebut dengan istilah ta’aruf.
Sayangnya sekarang banyak orang yang salah mengartikan pengertian dari ta’aruf. Ada yang mengatakan ta’aruf itu adalah pacaran secara syar’i, ada juga yang mengatakan bahwa ta’aruf sudah tidak agi dibutuhkan di zaman sekarang.
Lalu bagaimanakah pengertian taaruf sebenarnya? Apakah ta’aruf masih perlu digunakan di zaman sekarang? Mengingat sekarang yang menjadi tren di kalangan anak muda bukanlah ta’aruf, melainkan pacaran. Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti” (QS Al-Hujurat:Ayat13).
Ta’aruf atau Pacaran?
Ta’aruf sendiri merupakan salah satu rangkaian proses dalam suatu hubungan anatara dua insan. Ta’aruf seringkali disalah artikan sebagai proses menuju ke jenjang yang lebih dalam yaitu pernikahan, padahal ta’aruf adalah proses pengenalan atau sering disebut dengan PDKT (pendekatan). Proses tersebut bisa dilakukan di mana saja, baik di lingkungan kerja, lingkungan pendidikan ataupun lewat komunitas.
Walapun bisa dilakukan di mana saja, ta’aruf itu baik dan sangat dianjurkan dilaksanakan pada saat kita akan menikah. Tujuannya agar bisa saling mengetahui cocok tidaknya dengan calon pendamping hidup kita di masa depan. Khususnya bagi mereka yang dijodohkan oleh orangtuanya, proses ta’aruf sangat dianjurkan untuk memahami lebih dalam satu sama lain.
Apabila ta’aruf diartikan dari segi bahasa maka artinya adalah pengenalan, sementara pacaran sendiri dalam hal ini juga diartikan sebagai pengenalan. Artinya ta’aruf dan pacaran dalam segi ini mempunyai kesamaan yaitu pengenalan.
Namun apakah ta’aruf masih diperlukan di era sekarang, yang semuanya serba dibantu dengan teknologi? Bukankah sama saja dengan jika kita menjalin hubungan dengan lawan jenis melalui pacaran? Menjalin hubungan lewat pacaran pun, kita bisa lebih mengenal dengan lawan jenis yang kita sukai.
Pentingnya Mengenal Pasangan Lewat Ta’aruf
Ta’ruf sendiri sudah diperintahkan oleh Allah dalam Q.S. Al-Hujurat Ayat 13, dan ta’aruf itu mempunyai tujuan yang jelas yaitu pernikahan. Berbeda dengan ta’aruf, pacaran belum tentu memiliki tujuan pasti, dan lebih banyak mudharatnya yang dominan ke pelampiasan hawa nafsu.
Ta’aruf mempunyai batas-batasan yang telah diatur oleh agama, baik dalam Alquran maupun hadis sehingga tidak dapat diubah semena-mena. Sesuai dengan keinginan seseorang yang sedang berta’aruf.
Alasan ta’aruf lebih dianjurkan daripada pacaran adalah, ta’aruf lebih mengutamakan proses menuju kehalalan suatu hubungan. Dalam ta’aruf juga tidak bisa dianggap main-main karena dalam proses ta’aruf biasanya akan melibatkan orangtua kedua belah pihak, baik itu pihak laki-laki ataupun dari pihak perempuannya.
Ta’aruf sendiri dikalangan masyarakat Indonesia menjadi sebuah problem, ada yang pro dan ada juga phak yang kontra mengenai kasus ta’aruf ini. Bagi kaum yang memandang ta’aruf itu perlu, mereka beralasan menjadi salah satu cara supaya tidak terjadinya perzinaan. Mengingat sudah banyak kasus para remaja sekarang yang berpacaran, lebih ke hawa nafsu belaka.
Sedangakan pihak yang kontra mengenai adanya ta’aruf, mereka beralasan bahawa memilih pasangan untuk dijadikan pendamping masa depan itu penting. Oleh karena itu mereka beranggapan supaya lebih mengenal pasangan, diperlukan proses pacaran. Pengenalan itu tidak cukup hanya dengan jangka waktu satu-dua hari saja melainkan bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Mendapatkan pendamping hidup yang baik, masa depan yang cerah, dan memiliki rumah tangga yang sakinah, mawadah, rahmah merupakan impian setiap manusia. Melalui proses pengenalan atau ta’aruf impian tersebut bisa tercapai.