Perguruan Silat Anarkis, Pagar Nusa Dukung Sanksi Pembekuan
HIDAYATUNA.COM, Jember – Perguruan silat milik Nahdlatul Ulama, yakni Pagar Nusa mengaku mendukung penuh wacana pembekuan perguruan silat yang anarkis. Hal itu disampaikan Ketua Pagar Nusa Jember Fathorrozi.
Ia mengaku mendukung tindakan tegas apa pun yang akan dilakukan Pemkab Jember. Termasuk membekukan perguruan silat yang gemar membuat onar.
“Seperti disepakati kemarin. Apabila ada salah satu perguruan silat yang melakukan tindakan premanisme, berkali-kali, maka bupati beserta Forkopimda, akan melakukan tindakan tegas, nanti akan ada diskresi untuk pembekuan,” kata Fathorrozi dalam keterangannya dikutip Kamis (10/6/2021).
Menurutnya, pembekuan organisasi secara aturan merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kemenkum HAM. Namun pemerintah daerah melalui Forkopimda bisa mengambil diskresi dengan mengeluarkan kebijakan pembekuan.
“Karena negara harus hadir untuk menjamin perlindungan masyarakat. Pagar Nusa meminta Pemkab Jember untuk bisa bersikap tegas dalam menjaga perdamaian di Jember,” tegasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pertemuan antar perguruan silat dilakukan oleh Pemkab Jember. Pertemuan ini diinisiasi langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.
Dimana pada pertemuan Rabu (9/6) kemarin di Pendapa Wahyawibawagraha itu, pihak IPSI (Ikatan Perguruan Silat Indonesia) ingin mencegah terulangnya kasus penyerangan antar perguruan pencak silat.
“Pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari hearing atau rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Jember beberapa waktu lalu. Kita ingin seluruh perguruan silat yang ada di Jember, agar kompak dan terjalin persaudaraan,” ungkap Ketua IPSI Jember, Agus Supaat.
Adanya giat pertemuan tersebut, kata Agus, dinilai suatu hal yang baik untuk meminimalisir terjadinya konflik antar perguruan silat. “Tidak ada (opsi sanksi), hanya komitmen menjaga perdamaian saja,” jelasnya.