Perempuan Harus Mendukung Perempuan Lainnya

 Perempuan Harus Mendukung Perempuan Lainnya

Sejarah Perempuan Masuk Pesantren

HIDAYATUNA.COM – Seiring dengan pembahasan kesetaraan gender yang kian sering disuarakan, hal ini pun turut menyadarkan dan membangkitkan setiap perempuan untuk bisa berdaya secara mandiri.

Bisa dilihat bahwa perempuan sekarang mulai banyak yang berani bersuara untuk memperjuangkan hak-haknya. Tidak hanya itu saja, perempuan juga tanpa ragu lagi berjuang untuk mengejar mimpi-mimpinya. Mereka tidak takut lagi dengan pandangan kuno akan pembatasan ruang gerak perempuan di masa lalu.

Namun mirisnya, tidak sedikit juga dari perempuan yang ketika sudah berdaya tetapi memojokkan perempuan lain yang belum berdaya. Dirinya merasa sudah berada di puncak dan memiliki kewenangan untuk menghakimi perempuan lain yang dianggapnya masih tertinggal.

Lalu, bagaimana kondisi perempuan yang dipojokkan tersebut?

Tentu saja sedih, tertekan, bahkan menyalahkan dirinya sendiri. Sedangkan tanpa ia sadari, dirinya telah banyak berjuang untuk mencapai harapannya tersebut.

Menjadi Berdaya Bukan Berarti Bisa Menganiaya

Tidak bisa dipungkiri bahwa posisi bisa mengubah sikap seseorang. Meskipun banyak juga orang yang tetap konsisten dengan rasa rendah hatinya di saat kondisi merintis, berjuang, hingga sudah mencapai keberhasilan sekali pun.

Hal ini mengingatkan kita akan sebuah pepatah yang mengatakan “Semakin tinggi pohon, semakin lebat buahnya dan semakin kencang angin yang menerpanya”. Inilah fenomena kehidupan yang kerap terjadi.

Di mana saat sudah berada di atas dan mampu meraih banyak hasil, maka cobaan yang dihadapi pun semakin berat. Salah satunya untuk tetap konsisten menjadi manusia yang tidak sombong.

Sering kali kita jumpai perempuan yang sudah sukses, lalu merendahkan perempuan lainnya. Kemudian perempuan yang membanding-bandingkan dirinya dengan perempuan lain.

Lalu perempuan yang merasa iri ketika melihat perempuan lain berprestasi. Dan yang masih kerap terjadi adalah praktik body shaming. Di mana kita ketahui bahwa standar kecantikan perempuan secara umum adalah badan yang langsing, tinggi, dan berkulit putih.

Jika perempuan tidak memenuhi standar kecantikan tersebut, maka dirinya akan merasa tidak sempurna dan bukanlah perempuan yang cantik.

Tentu saja hal seperti ini tidak patut untuk dilakukan. Kita perlu menyadari bersama bahwa setiap perempuan memiliki potensi dan passion-nya masing-masing yang dengan bebas bisa mereka olah. Setiap perempuan adalah cantik. Dan setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi dalam bidang apa pun.

Hal ini tidak sepantasnya menjadi ajang saling memojokkan, menganiaya, mencemooh, menyaingi, dan saling menjatuhkan.

Setiap Perempuan Harus Mendukung Perempuan Lainnya

Perempuan yang satu dengan yang lainnya bukanlah kompetitor. Jika hal ini terjadi, maka hati akan dipenuhi dengan rasa saling bersaing yang tidak sehat. Tujuannya adalah untuk menang sendiri dan ini menunjukkan seseorang yang egois.

Namun bisa kita bayangkan jika setiap perempuan saling menolong, mendukung dan bersinergi, maka hal ini akan sangat memotivasi diri setiap perempuan yang sedang berjuang.

Bahkan di dalam Islam sendiri juga sangat menganjurkan untuk saling tolong menolong. Sebagaimana terdapat di dalam Al Quran surat Al-Maidah ayat 2:

Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya siksa Allah sangat berat.”

Setiap perempuan harus diberikan peluang untuk mengejar impiannya. Dan selama proses mengejar impian, kita sebagai perempuan wajib untuk memberikan dukungan.

Bukan justru ketika sudah berdaya, lalu merendahkan mereka. Namun, di sinilah peran sebagai perempuan yang sudah berdaya untuk turut menuntunnya agar bisa segera mencapai impian.

Karena kita sebagai makhluk sosial tidak bisa melakukan segala sesuatunya hanya sendirian. Kita butuh untuk berkolaborasi. Begitu juga perempuan, ketika mampu untuk saling berkolaborasi, maka setiap perempuan akan bisa merasakan manisnya keberhasilan.

Setiap perempuan memiliki harapan yang sama-sama ingin maju. Oleh karena itu, akan lebih mudah dan ringan langkah setiap perempuan ketika bisa saling merangkul, memberi motivasi, dan nantinya bisa bangga bersama dengan pencapaian tersebut.

Widya Resti Oktaviana

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *