Perdana Menteri Pakistan: Hormati Keinginan Warga Kashmir!!
HIDAYATUNA.COM – Ketika puluhan ribu warga Pakistan mengadakan protes untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Kashmir, Perdana Menteri Pakistan telah berjanji untuk mengangkat masalah pelanggaran ‘Hak’ yang diduga dilakukan oleh India di wilayah yang disengketakan tersebut di PBB pada bulan depan.
“Seluruh dunia seharusnya berdiri dengan Kashmir”, kata Perdana Menteri Imran Khan di depan ribuan demonstran di luar kantornya di ibukota Islamabad pada hari Jumat.
“Tapi hari ini saya harus mengatakan dengan sedih, bahwa ketika adanya ketidakadilan terhadap Muslim, maka komunitas internasional dan lembaga-lembaga seperti PBB yang seharusnya memberikan keadilan, tetap diam.”
Khan mengulangi kritiknya dengan sangat tegas terhadap Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang sekarang berkuasa, menyebut pemerintahannya “fasis dan rasis” dan menyamakan partai itu dengan Nazi.
Pada tanggal 5 Agustus, India mencabut status konstitusional khusus yang diberikan pada Kashmir yang dikelola India, memaksakan pemadaman komunikasi dan mengerahkan ribuan tentara untuk mengatasi kerusuhan di wilayah yang disengketakan.
Baik India maupun Pakistan mengklaim Kashmir secara penuh, tetapi mengelolanya terpisah menurut bagian mereka masing-masing. Dua negara Asia Selatan yang bersenjatakan nuklir itu telah berperang dua dari tiga perang mereka di kawasan tersebut.
Pada hari Jumat, Khan mengulangi peringatan sebelumnya bahwa situasi dapat dengan cepat bertambah panas jika India mengambil tindakan militer di Garis Kontrol yang membagi wilayah Kashmir antara India dan Pakistan.
“Tentara kami siap jika ada serangan apapun terhadap Azad Kashmir [nama wilayah di Kashmir yang di bawah pemerintahan Pakistan], maka kami siap untuk mereka,” katanya.
“Tetapi seluruh dunia harus tahu bahwa ketika dua negara dengan senjata nuklir saling berhadapan seperti ini, itu tidak hanya akan membahayakan kawasan itu sendiri, tapi juga akan membahayakan dunia.”
Pemerintah India mengatakan tentang pihaknya mencabut status konstitusi Kashmir itu untuk membawa kawasan tersebut ke dalam arus utama ekonomi dan pemerintahan negara itu.
Sehari sebelumnya, Raveesh Kumar juru bicara kementerian luar negeri India Kumar menolak tuduhan Pakistan, mengulangi posisi pemerintah dalam Kashmir adalah “masalah internal mereka”.
“Mereka berusaha menciptakan situasi yang mengkhawatirkan yang jauh dari fakta dan kenyataan yang ada,” katanya kepada wartawan saat konferensi pers di New Delhi.
Khan mengatakan dia akan mengangkat masalah ini di Majelis Umum PBB pada bulan September nanti. Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi, yang tiap hari telah melakukan panggilan telepon dengan para pemimpin dunia mengenai krisis tersebut, juga akan menghadiri pertemuan Dewan HAM PBB yang akan datang untuk mengangkat masalah tersebut.
Demonstrasi yang terkoordinasi diadakan di seluruh Pakistan dalam rangka solidaritas dengan Kashmir pada tengah hari setelah seruan Perdana Menteri Khan awal pekan ini.
Selain protes yang terjadi di Islamabad, demonstrasi besar juga diadakan di Karachi, Lahore dan Peshawar. Demonstrasi yang lebih kecil juga diadakan di kota-kota lainnya.
“Saya pikir resolusi PBB yang menyerukan pemungutan suara (di Kashmir) harus dihormati,” kata Babar Khan, 30 tahun, seorang guru yang menghadiri protes di Islamabad.
“Apa yang diinginkan oleh warga Kashmir harus dihormati. Apakah mereka ingin bergabung dengan India, bergabung dengan Pakistan atau berdiri sendiri.”
Ketika para pemimpin politik berbicara pada kelompok-kelompok pendukung, sekelompok anak sekolah juga dengan keras meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan agar Kashmir diberi kebebasan.
“Apa yang terjadi (di Kashmir) saat ini tidak dapat ditahan lagi,” kata Ateeq Nawaz, 64 tahun, seorang pensiunan insinyur yang menghadiri protes dengan cucunya.
“Melihat video dan gambar-gambar (dugaan pelanggaran hak) di Kashmir, sebagai manusia itu tidak bisa ditoleransi.”
Nawaz berharap komunitas internasional dapat melihat ukuran protes mereka pada hari Jumat itu dan menengahi krisis tersebut, sebuah pandangan yang digaungkan oleh orang-orang di sekelilingnya.
“Ketika protes seperti ini diliput di media, pasti akan menciptakan semacam tekanan” kata Najma Mazhar, pengunjuk rasa lainnya.
“Apa lagi yang bisa kita lakukan (selain protes)? Warga Kashmir harus tahu bahwa rakyat Pakistan mendukung mereka,” lanjutnya.
“Dan komunitas internasional perlu bertindak.”