Perbanyak Tadarus Al-Qur’an di Bulan Suci Ramadan

 Perbanyak Tadarus Al-Qur’an di Bulan Suci Ramadan

Perbanyak Tadarus Al-Qur’an di Bulan Suci Ramadan

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Almarhumah ibu saya mengajarkan di bulan Ramadhan untuk memperbanyak tadarus alias membaca Al-Quran. Syukur-syukur bisa khatam, tapi setidaknya tiap hari membaca Al-Qur’an.

Istilahnya memang tadarus, meskipun asal katanya dalam Bahasa Arab artinya bukan membaca tetapi mempelajari. Sebagaimana firman Allah SWT berikut :

وَلَٰكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ

Artinya:

“Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (Q.S. Ali Imran ayat 79)

Dan juga ayat lain yang memaknai darasta sebagai mempelajari.

وَكَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ وَلِيَقُولُوا دَرَسْتَ وَلِنُبَيِّنَهُ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Artinya:

“Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya (orang-orang yang beriman mendapat petunjuk) dan supaya orang-orang musyrik mengatakan:

“Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)”, dan supaya Kami menjelaskan Al Quran itu kepada orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. Al-An’am ayat 105)

Lantas kenapa tadarus akhirnya menjadi identik dengan sekedar membaca dalam arti melafalkan ayat Al-Quran, mungkin ada banyak versinya.

Namun setidaknya saya menemukan dalam Al-Quran & Terjemahnya terbitan Kemenag RI, kata ini ada juga yang dimaknai dengan : ‘membaca’. Misalnya:

وَمَا آتَيْنَاهُمْ مِنْ كُتُبٍ يَدْرُسُونَهَا ۖ وَمَا أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ قَبْلَكَ مِنْ نَذِيرٍ

Artinya:

“Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun.” (Q.S. Saba’ ayat 44)

أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ

Artinya:

“Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?” (Q.S. Al-Qalam ayat 37)

Adapun dalam istilah modern, kata madrasah (مدرسة) itu artinya sekolah. Sedangkan kata dars (درس) artinya pelajaran. Dan mudarris (مدرس) artinya guru.

Di jenjang kuliah ada istilah dirasah ‘ulya (دراسة عليا), yaitu jenjang pendidikan tinggi setara dengan Pasca Sarjana.

Entah bagaimana namun istilah tadarus jadi lebih identik dengan membaca Al-Quran dan bukan membedah tafsir isi Al-Quran.

Malahan di kampung Pedurenan di tengah belantara beton yang dulunya disebut BETAWI, ada istilah: nderes. Maksudnya kita anak-anak pengajian baca Quran bareng-bareng sambil menunggu guur datang.  []

Ahmad Sarwat

Pendiri Rumah Fiqih Indonesia

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *