Peran Imam Musa Sadr dalam Membangun Perlawanan Islam
HIDAYATUNA.COM, Teheran – Sebuah forum yang membahas peran–peran ulama senior Imam Musa Sadr diadakan di Lebanon pada Rabu malam kemarin (24/11/2021). Forum itu diadakan dalam rangka pengembangan perlawanan Islam.
Bertajuk “Imam Musa Sadr, Perintis dan Arsitek Budaya dan Model Perlawanan”, acara ini akan diselenggarakan oleh Masyarakat (dialog) Al-Hiwar Lebanon. Kompleks Al-Mujtaba Al-Maarif al-Hikma Think Thank akan menjadi tuan rumah acara tersebut, mulai pukul 6 sore waktu Beirut.
Atas Kebudayaan Iran di Lebanon Abbas Khameyar, anggota gerakan Amal Hassan Qabalan, dan anggota dewan politik Hizbullah Reema Fakhri akan berpidato di forum tersebut. Forum juga akan dimoderatori oleh Susan al-Khalil.
Forum ini juga disiarkan langsung melalui halaman Facebook komunitas sehingga bisa disaksikan publik. Imam Musa Sadr adalah pendiri gerakan Amal Lebanon. Sadr dan dua rekannya Mohammed Yaqoub dan Abbas Badreddin diculik pada Agustus 1978 selama kunjungan resmi ke ibu kota Libya, Tripoli.
Sadr dijadwalkan bertemu dengan pejabat dari pemerintahan diktator Libya Muammar Gaddafi. Ketiganya tidak pernah terlihat atau terdengar lagi dan nasib mereka masih belum diketahui, bahkan setelah penggulingan rezim Gaddafi pada tahun 2011.
Sadr berasal dari garis panjang ulama yang menelusuri nenek moyang mereka kembali ke Jabal Amel, Lebanon. Dia masih dianggap sebagai pemimpin politik dan spiritual yang penting oleh komunitas Syiah Lebanon.
Statusnya hanya tumbuh setelah dia menghilang pada Agustus 1978, dan hari ini warisannya dihormati oleh para pengikut Amal dan Hizbullah. Partai Amal tetap menjadi organisasi Syiah yang penting di Lebanon.