Peradaban Umayyah dan Abbasiyah Dicapai karena Kemampuan Adaptasi

 Peradaban Umayyah dan Abbasiyah Dicapai karena Kemampuan Adaptasi

Kiprah Dinasti Almoravid di Maroko (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Bisa dikatakan era keemasan peradaban Islam yang paling gemilang adalah di era dua dinasti besar yakni Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Di mana, masa peradaban Dinasti Umayyah berlangsung sejak 661 – 750 M. Sementara Dinasti Abbasiyah berlangsung sejak 750 – 1517.

Berkaca dari dua peradaban Islam tersebut, banyak kemajuan yang dicapai keduanya. Capaian itu meliputi kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat.

Hal ini ditandai ketika sains, ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran, seni dan budaya berkembang dengan sangat baik dan mengalami pertumbuhan yang sangat subur. Lantas apa yang menyebabkan dua peradaban Islam tersebut bisa begitu gemilang?

Bahkan sulit diikuti oleh peradaban-peradaban Islam setelahnya. Khususnya dalam sektor perkembangan sain dan ilmu pengetahuan.

Menanggapi hal itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Prof Al Makin menjelaskan kunci khusus dari dua peradaban besar tersebut, yakni Umayyah dan Abbasiyah. Di mana ia menyebut kunci kegemilangan keduanya terletak pada daya adaptasi dan bertahan hidup (survival).

Keemasan Dinasti Abbasiyah dan Umayyah

Menurut Prof Makin, pemerintahan Umayyah dan Abbasiyah berlangsung secara terbuka. Di mana keduanya mampu secara terbuka melihat dunia di luarnya.

Pria kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur itu menyebut Umayyah dan Abbasiyah mampu menyerap dari banyak peradaban besar yang muncul sebelumnya. Semisal Yunani, Romawi, Persia, atau India.

“Kemajuan dari dua dinasti yang diunggul-unggulkan pada masa keemasan tersebut sebetulnya adalah karena sikap akomodatif terhadap unsur non-Arab.” Demikian kata Prof Makin dilansir dari Republika, Selasa (29/6/2021).

Sejarah dibaca dengan kacamata harapan. Karena itu, dia berharap refleksi atas masa lalu dapat menimbulkan semangat untuk berbuat lebih baik pada masa kini dan mendatang. Indonesia punya potensi yang luar biasa.

“Indonesia ini adalah negara besar yang mempunyai keragaman yang luar biasa dan punya watak akomodatif,” jelasnya.

Berkaca pada zaman sekarang, mengapa peradaban Islam cenderung lemah dan terpecah-belah? Ia mengatakan, mungkin karena kita belum bisa mengadaptasi dan mengakomodasi tradisi-tradisi yang lebih maju.

“Jika Abbasiyah mengadopsi Persia dan Umayyah mengadopsi Romawi, maka saat ini tidak ada pilihan selain kita harus mengikuti dengan cara yang sama,” jelasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *